daerah

Sikapi Kejadian di Penajam Paser Utara, Masyarakat Kaltim Teken Pernyataan Jaga Perdamaian

Oleh: Andreas Trisno Editor: 10 May 2020 - 11:42 kbrn-pusat

KBRN, Sendawar : Puluhan pimpinan lintas organisasi di wilayah Provinsi Kalimantan Timur khususnya Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu menandatangani pernyataan sikap, di Kantor Polres Kubar Kamis (17/10/2019).

Pernyataan sikap para tokoh dan elemen masyarakat itu dalam rangka pelantikan presiden dan wakil presiden tahun 2019, serta menyikapi permasalahan Keamanan dan ketertibam masyarakat (Kamtibmas) di kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Ada 5 poin yang menjadi perhatian khusus dalam pernyataan sikap tersebut, yang intinya menjaga persatuan dan kesatuan demi perdamaian di Benua Etham Kalimantan Timur pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Berikut isi lengkap pernyataan sikap tokoh/elemen masyarakat Kubar dan Mahulu yang telah diteken bersama.

  1. Sepakat bersama-sama untuk memelihara kamtibmas di wilayah Kabupaten Kutai Barat dan Mahakam Ulu dalam rangka mendukung dan mensukseskan pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2021.
  2. Menolak cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan setiap permasalahan dan lebih mengutamakan musyawarah mufakat.
  3. Tidak mudah terpancing dengan beredarnya berita bohong / hoax di media sosial, media elektronik dan media cetak yang berpotensi menimbulkan keresahan, fitnah dan saling curiga diantara masyarakat.
  4. Terkait permasalahan yang terjadi di kabupaten PPU, kami mendukung sepenuhnya langkah-langkah penyelesaian oleh semua pihak yang terkait, sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
  5. Sepakat untuk mengendalikan warga / anggota masing-masing agar tidak ikut campur atau intervensi dengan permasalahan yang terjadi di kabupaten PPU.

Adapun para pihak yang menandatangani pernyataan sikap itu diantaranya, Kapores Kubar AKBP I Putu Yuni Setiawan, Dandim 0912 Kubar Letkol Inf Anang Sofyan Effendi serta kepala Kesbangpol dari unsur TNI-Polri dan pemerintah.

Kemudian unsur keagamaan terdiri dari Forum Kerukunan Antar Umat Beragama, Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhamadyah, Badan Musyawarah Antar Gereja dan pastor Paroki Katolik Center, Gereja Kristen Injili Indonesia serta Parisada Hindu Dharma Indonesia.

Berikut sejumlah ormas pemuda dan paguyuban yakni KNPI, Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Repubik Indonesia (LPNRI), Ormas Bela Negara Kubar, Lembaga Adat Besar Kabupaten Kubar, Sempekat Tonyoi Benuaq (STB) Provinsi Kaltim dan Kubar, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan serta Ikatan keluarga Toraja.

Lalu ada pengurus KKDK, Gepak, KADK, Pemuda Pancasila, KKBG, Ikatan Kleuarga Nusa Tenggara Timur, Laskar Pemuda Dayak Kaltim, Kopad Borneo, ormas Macan Dahan serta Aliansi Kubar dan kerukunan keluarga dayak Bentian.

Kapolres Kubar AKBP. I Putu Yuni Setiawan kepada RRI mengatakan semua pihak sudah sepakat menciptakan kondisi yang aman, damai dan tenteram.

“Kita memang memfasilitasi penandatanganan pernyataan sikap itu karena kita menginginkan suasana yang menyejukan dan damai. Perbedaan latar belakang tidak boleh memecahkan persatuan dan kesatuan di antara kita,” katanya.

Kondisi di kabupaten PPU sudah kondusif berkat kesigapan aparat kepolisian dan TNI serta pemerintah provinsi Kaltim. Sehingga masyarakat diminta tetap tenang dan menjalin silaturahmi seperti biasa.