tanggap-bencana

Atasi Karhutla, Senator Bengkulu Minta Pemerintah Tingkatkan Sinergi

Oleh: Roki EP Editor: 10 May 2020 - 11:42 kbrn-pusat
KBRN, Bengkulu : Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) adalah masalah pelik yang sering terjadi di Indonesia, termasuk di Bengkulu. 

Seperti yang terjadi di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu pada bulan lalu. Dimana telah terjadi kebakaran hutan hingga 4 titik lokasi.

Anggota Komite II DPD RI Hj Riri Damayanti John Latief ketika menyikapi masalah tersebut menyatakan, memang perlu adanya upaya antisipasi dan penanggulangan permasalah tersebut secara cepat. 

Bahkan menurut Riri, upaya tersebut dapat terwujud jika ada sinergisitas antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

“Pemasalahan ini hampir jadi masalah tahunan, ketika musiman kemarau selalu terjadi kebakaran hutan. Untuk itu kedepannya, perlu adanya antisipasi dan usaha prespektif dengan cara sinergis baik oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat,” kata Riri Damayanti kepada media, Kamis (17/10/2019).

Selain itu Senator Bengkulu ini mengungkapkan, bahwa masalah lingkungan hidup harus menjadi perhatian utama. Sebab, bayi dan anak-anak serta kelompok rentan lainnya (perempuan, ibu hamil, hingga lansia) adalah korban yang paling merasakan dampak dari kebakaran hutan tersebut. Dan, bahkan berdampak pada perekonomian masyarakat.

"Ini masalah yang serius yang harus segera ditangani oleh pemerintah. Bukan hanya sekedar berdampak pada bayi dan anak-anak serta kelompok rentan lainnya. Akan tetapi ekonomi masyarakat juga terdampak, karena banyak kegiatan ekonomi yang tertunda karena masalah asap," jelas Ketua Umum Pemuda Jang Pat Petulai ini.

Lebih jauh ditambahkannya, akhir-akhir ini Provinsi Bengkulu juga terkena dampak dari karhutla yang terjadi di Provinsi Sumatera Selatan. Bahkan tidak tanggung-tanggung, dampak tersebut hingga enam titik.

Berdasarkan data BMKG Bengkuluu, enam titik wilayah di Provinsi Bengkulu yang terdampak asap akibat Karhutla di Sumsel diantaranya, Kabupaten Lebong, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kota Bengkulu.

"Selama karhutla masih terjadi, visi SDM unggul hanya mimpi. Bangsa ini tidak akan pernah jadi bangsa unggul jika masa depan rakyatnya terus dihantui kabut asap. Bencana ini luar biasa merusak sendi-sendi utama kehidupan bangsa ini terutama masa depan anak-anak kita yang terpapar asap," tutup Riri Damayanti. 

Diketahui, dari Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu, enam titik wilayah di Provinsi Bengkulu yang terdampak asap akibat Karhutla di Sumsel ini, dikarenakan angin dari Tenggara mengarah ke arah Barat Laut. 

Disamping itu kemungkinan kabut asap tersebut masih bisa menyebar di beberapa wilayah Provinsi Bengkulu lainnya, seperti Kabupaten Muko Muko dan Kabupaten Bengkulu Utara.