daerah

Hidup Serba Terbatas, Warga Fohome Belu Anggap Pemerintah Kurang Peduli

Oleh: Ferdinandus Asy Editor: 10 May 2020 - 11:42 kbrn-pusat
KBRN, Atambua : Warga Rt 31 lingkungan Fohomea wilayah Kelurahan Manumutin Kecamatan kota Atambua menetap 54 Kepala Keluarga, menganggap pemerintah kurang memperhatikan kehidupan mereka.

Bagaimana tidak, hidup dalam kondisi masih serba terbatas, tidak saja menyangkut akses penerangan lisrik PLN yang belum juga dinikmati warga, unit perumahan bantuan yang mereka tempati sejak belasan tahun silam sebagain besar sudah dalam kondisi rusak, belum ditambah keluhan akan pemenuhan air bersih serta akses jalan lingkungan yang masih tanah berdebu, gambaran kondisi kehidupan warga Fohomea hingga saat ini.

Cukup memprihatinkan kehidupan 54 Kepala Keluarga yang mana sebagian besar WNI kelahiran Timor leste menetap di lingkungan setempat, padahal jarak dari pusat kota Atambua tidak terlampau jauh sekitar 3 kilometer.

Salah satu warga Tania Martins kepada RRI menuturkan, untuk jaringan listrik PLN belum menjangkau rumah warga di lingkungan Fohomea. Kehidupan mereka apabila di malam hari kondisi begitu gelap wargapun hanya menggunakan lampu pelita, Jumat (18/10/2019).

"Kami malam pake lampu pelita. Anak sekolah belajar pake pelita, ya memang su terbiasa to kapan kita mau tunggu listrik," katanya.

Sementara menyangkut pemenuhan air bersih, dikisahkan pelajar yang barusan tamat dari bangku pendidikan SMA ini, warga setempat hanya bisa menggantungkan penghidupan pada 1 unit sumur gali, itupun  harus berjalan kaki jauh juga mendaki bukit saat menimba air.

"Kami timba air digunung jauh, kecuali pergi masih pagi-pagi dapat air siang kering, mata air hanya satu, kita 54 KK ini, kita mau bagaimana mau mandi cuci susah harus gantian, air su didasar mulai kapur," papar Tania.

Wargapun menganggap Pemerintah sepertinya setengah hati, belum begitu memperhatikan kondisi kehidupan mereka, bagaimana tidak warga hanya sebatas menerima janji disaat hajatan politik, kenyataan hidup belum begitu diperhatikan.

"Kami pingin Pemerintah datang liat disini supaya tahu kami tidak ada listrik, jalan begini semua, rumah rusak," pintanya.