info-publik

Menumbuh Kembangkan Karakter Generasi Muda Penerus Bangsa melalui Penerapan Budaya 5S

Oleh: Satiran Editor: Nugroho 10 May 2020 - 11:41 kbrn-pusat

KBRN, Takengon : Sekarang ini, pengaruh budaya barat sepertinya sudah semakin menggerus norma kesopanan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat terkhususnya pada peserta didik baik siswa maupun mahasiswa.

Umumnya pergeseran ini dianggap sebagai hal yang biasa saja, padahal dapat saja melemahkan nilai – nilai luhur yang sudah lama menjadi sebuah norma yang layak untuk dijadikan panutan.

Sayangnya seiring dengan berjalannya waktu, etika atau norma kesopanan sendiri semakin luntur secara perlahan pada ruang lingkup pendidikan atau pun masyarakat, seperti memudarnya sikap etis ketika lewat di depan dosen, orangtua, berbicara dengan nada tinggi, menyela saat berbicara, berkurangnya ucapan permisi, maaf, tolong, dan terimakasih saat komunikasi.

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia mengalami degradasi atau minim moral dalam kacamata publik.

Pendidikan menjadi sorotan utama dalam peristiwa tersebut. Publik semakin kritis terhadap segala aspek salah satunya terhadap mutu pendidikan yang berkualitas.

Bersama kita ketahui untuk menghadapi tantangan globalisasi terletak pada pendidikan. Untuk mewujudkan pendidikan dibutuhkan peranan sosok pendidik yang memiliki kompetensi sehingga mampu memberikan contoh yang baik terhadap peserta didik, karena keberhasilan dalam mendidik merupakan target penting untuk pencapaian tujuan di sekolah, perguruan tinggi, maupun masyarakat.

Hal yang paling mendasar dan sederhana untuk dijadikan salah satu cara mengatasi krisis karakter dan etika yang sedang melanda siswa dan mahasiswa maupun generasi penerus bangsa yaitu dengan mensosialisasikan penerapan pembiasaan budaya 5S.

Apa itu,  yaitu senyum, sapa, salam, sopan dan santun dalam setiap mengawali komunikasi, baik itu terhadap dosen, orangtua, sesama mahasiswa maupun di lingkungan masyarakat.

Ini memang sangat sederhana tetapi sangat berpengaruh besar dalam membangun karakter peserta didik dalam sebuah komunikasi.

Budaya 5S merupakan keharusan yang mesti diterapkan oleh semua orang ketika berkomunikasi dan bersosialisasi, hal ini menunjukkan perilaku yang baik dalam mengawali komunikasi.

Secara Psikologi kita pasti merasa lebih senang dan terbuka dalam merespon percakapan ketika seseorang yang bertanya secara sopan dibandingkan sebaliknya.

Nyaman atau tidaknya dalam berkomunikasi tergantung bagaimana kita memulai, apabila kita membiasakan senyum, sapa, salam, sopan dan santun dalam kehidupan sehari-hari hal ini dapat menumbuhkan suasana komunikasi yang baik dan terbuka.

Banyak penelitian untuk membuktikan bahwa karakter dan etika dapat ditingkatkan dengan pembiasaan budaya 5S. Pentingnya budaya 5S memang selalu perlu disampaikan disetiap kesempatan ketika sebagai pemateri dalam acara seperti kuliah umum atau workshop baik itu di sekolah, kampus maupun masyarakat.

Hal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada siswa atau pun mahasiswa umumnya peserta didik sehingga mereka dapat membiasakan budaya 5S dalam aktivitasnya sehari-hari, dan sadar bahwa pentingnya dalam mengawali komunikasi dengan guru, dosen, orangtua maupun sesama teman untuk selalu bersikap sopan dan santun, serta mencerminkan peserta didik yang memiliki akhlakul karimah yang akan menjadi generasi penerus bangsa.

Penilis Husrin Konadi, M.Pd., Kons

(Dosen STAIN Gajah Putih Takengon)/Dosen Bimbingan dan Konseling