teknologi

Dukung Pembangunan Indonesia Timur, XL Axiata Resmikan Jaringan USO di Pelosok NTT

Oleh: Heri Firmansyah Editor: Heri Firmansyah 10 May 2020 - 11:41 kbrn-pusat

KBRN, Ende : XL Axiata memperluas cakupan jaringan internet 4G LTE di daerah-daerah terpencil melalui skema USO (Universa Service Obligation) jelang akhir tahun ini.

Kali ini, operator seluler pelat biru tersebut memilih desa Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT, sebagai lokasi BTS USO terbaru.

Perluasan jaringan 4G di desa Aewora dilakukan seiring dengan strategi perusahaan yang ingin mengekspansi jaringan internet di luar Pulau Jawa, termasuk Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.

"Pembangunan jaringan yang berfokus di area-area terpencil ini selaras dengan strategi kami, karena itu kami berkomitmen bersama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) untuk mengambil porsi lebih banyak," ucap Yessie D. Yosetya, Direktur Teknologi XL Axiata, pada peresmian BTS USO di Aewora, Senin (28/10/2019).

"Karena hal tersebut, XL Axiata akan melakukan pembangunan 289 sites USO di berbagai provinsi yang sebagian besar berada di Kawasan Timur Indonesia (KTI), termasuk di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)," sambungnya.

Lebih lanjut, Yessie menyebutkan, semua titik BTS USO yang dibangun XL Axiata tahun ini berada di 51 kabupaten.

Adapun sebagian besar di antaranya berada di kawasan Tengah dan Timur Indonesia, termasuk Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua.

Pembangunan jaringan USO di titik-titik tersebut telah mulai dilaksanakan sejak Oktober 2019 dan akan tuntas sebelum akhir tahun ini.

XL Axiata merupakan operator telekomunikasi pertama yang on air jaringan USO di 2019. Dari seluruh 289 BTS USO yang dibangun merupakan BTS 4G.

XL Axiata menargetkan untuk melanjutkan pembangunan USO di area yang semakin luas. Perusahaan menargetkan ada sekitar 250 titik sites yang ingin dibangun.

"Semua tergantung dari BAKTI dan program kerja mereka, masih ada beberapa lokasi site berpotensi yang akan dibangun," jelas Yessie.

"Tak hanya itu, kami juga menunggu program kerja Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang baru ini. Apakah program kerjanya masih sesuai dengan yang lama atau tidak," pungkasnya.