teknologi

Menristek Apresiasi Inovasi Perbibitan Sapi dengan Konsep 'Teaching Industry' di Kabupaten Enrekang

Oleh: Heri Firmansyah Editor: Heri Firmansyah 10 May 2020 - 11:41 kbrn-pusat

KBRN, Enrekang : Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P. Soemantri Brodjonegoro mengapresiasi model implementasi inovasi para peneliti untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para peternak sapi. 

Hal tersebut dikemukakan Menteri Bambang pada acara Temu Mitra Maiwa Breeding Center (MBC) dengan Kemenristek di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Kamis (31/10/2019) siang. 

MBC merupakan Program Pengembangan Industri Perbibitan Sapi Lokal Berbasis Iptek yang dikelola oleh Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Enrekang, dan PT KAR, dengan dukungan penuh Kemenristek melalui Program inovasi Industri. Melalui sistem inti-plasma, MBC bergerak dari hulu sampai hilir dalam usaha peternakan sapi.

Menteri Bambang pun berjanji akan terus mendukung program semacam MBC ini, agar penerapan hasil riset dan inovasi dapat berkembang dan menjangkau lebih banyak petani dan peternak, sehingga mereka bisa memperoleh kesejahteraan yang lebih baik, dan mengurangi ketergantungan terhadap produk-produk impor.

"Saya berharap ke depan, dengan kontribusi iptek, kualitas daging lokal tidak lagi nomor dua, tapi sejajar bahkan lebih baik dari daging impor," tegas Bambang.

Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek, Jumain Appe menambahkan, program MBC ini merupakan program terpadu yang melibatkan para peternak mulai dari hulu hingga hilir. 

"Mulai dari penyediaan sperma bibit sapi unggul dan pelayanan inseminasi buatan, penyediaan bibit untuk digemukkan oleh peternak, pengolahan pakan, hingga pengolahan daging, serta menjadi pusat pembelajaran atau teaching industry," terang Jumain.

Sementara itu, Bupati Enrekang Muslimin Bando menyambut baik daerahnya dipilih sebagai salah satu wilayah percontohan penerapan inovasi di bidang peternakan. 

"Masyarakat Enrekang memiliki sejarah sebagai peternak. Kami berharap ke depannya program inti-plasma yang dijalankan MBC bisa menjangkau 2.000 kepala keluarga (KK) dengan 10.000 ekor sapi, dari yang ada saat ini sebanyak 1.000 ekor untuk 200 KK," harap Bupati Muslimin.

Ia juga telah menggagas pendirian sekolah vokasi peternakan yang akan terpadu dengan area MBC.

Dalam kunjungan kerja perdananya di Sulawesi Selatan, Menristek/Kepala BRIN didampingi Dirjen Penguatan Inovasi, Ditjen Riset dan, Bupati Enrekang dan jajaran Forkompimda Kabupaten Enrekang, serta Wakil Rektor Bidang Riset Universitas Hasanuddin.

Masyarakat peternak serta penyuluh yang hadir pada acara sangat antusias dan menaruh harapan besar agar hasil-hasil inovasi teknologi lebih membumi dan memberikan kontribusi nyata, sekaligus menjadi solusi bagi permasalahan yang mereka hadapi sehari-hari.