info-publik

Berjalan Kaki Semarang-Jakarta untuk Bacakan Puisi di Istana “Ijinkan Aku Menggendong Bapak Jokowi 5 Detik”

Oleh: Editor: Heri Firmansyah 10 May 2020 - 11:40 kbrn-pusat

KBRN, Kendal : Seniman Penyair asal Semarang JP Didit dengan modal tas punggung yang berisikan 2 pakaian muslim dan 3 pasang pakaian, serta membawa sebuah bendera melakukan Nazarnya untuk berjalan kaki menuju Istana Merdeka dengan berjalan kaki.

Beranjak dari Kantor Walikota Semarang sejak Senin Kemarin berencana tiba di Jakarta pada Tanggal 10 November. JP Didit mengaku jika sebelumnya dirinya akan berangkat pada tanggal 3 November, karena dirinya dipanggil oleh Walikota jadwal keberangkatan mundur pada tanggal 4 November.

Lebih lanjut JP Didit mengatakan, tindakannya dilakukan lantaran mengagumi sosok Joko Widodo yang memiliki pribadi sederhana. Sehingga dirinya bernazar jika Jokowi kembali terpilih akan berjalan kaki sekaligus membaca Puisi di setiap Kabupaten/Kota yang dilewati.

“Saya ini kagum dengan sosok Joko Widodo, dari situlah saya berniat akan berjalan kaki menuju Istana sekaligus membacakan Puisi di setiap Kabupaten/Kota yang saya singgahi. Saya pun sudah menyiapkan puisi karya saya untuk saya bacakan di Istana Merdeka” Terang JP Didit, Selasa (5/11/2019).

Sementara setibanya di Kendal JP Didit membacakan Puisi dengan judul “Berburu Kuasa” di wilayah alun-alun Kendal yang menjadi pusat keramaian. Adapun pasca pembacaan puisi pihaknya lanjut melakukan perjalan menuju Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes dan Cirebon kemudian Bandung sebelum tujuan utama adalah Istana.

Setibanya di Istana JP Didit telah menyiapkan hasil karya Puisi dengan judul “Ijinkan Aku Menggendong Bapak Jokowi 5 Detik” dengan harapan dapat bertemu langsung Presiden Jokowi.

Di lain pihak Kelana yang merupakan Seniman asal Kendal mengapresiasi tindakan JP Didit dengan merespon situasi politik melalui karya seninya.

“Apa yang dilakukan Didit jelas memberi harapan seniman lain untuk ikut, karena seniman itu tidak sebatas pada ruang sempit namun mampu membahas politik lewat karya seni” jelas Kelana.

Untuk mendukung JP Didit menuntaskan Nazarnya, Kelana menghubungi beberapa rekan seniman yang berada di Tegal, Pemalang dan Cirebon agar nantinya dapat menyambut kehadiran JP Didit. Menurutnya sesama Seniman adalah saudara dimanapun dan apapun bidang seni yang dikuasai.