teknologi

Dosen Unsoed Temukan Cara Tanam Kedelai Di Lahan Marginal Atau Salin

Oleh: Editor: Heri Firmansyah 10 May 2020 - 11:40 kbrn-pusat

KBRN, Purwokerto : Setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "Respon Lima Kultivar Kedelai Terhadap Cekaman Salinitas Ditinjau Dari Aspek Morfologis, Anatomis dan Fisiologis Didukung oleh Karakteristik Molekuler" di depan tim sidang ujian terbuka di ruang sidang fakultas biologi Unsoed, Selasa (5/11/2019), Drs. Juwarno, MP, dosen bidang struktur dan perkembangan tumbuhan berhasil lulus ujian gelar Doktornya.

Tim sidang ujian terbuka dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Biologi, Profesor Dr. rer.nat. Imam Widhiono MZ.,M.S., dengan Promotor Profesor Dr. L. Hartanto Nugroho, M.Agr dari Fakultas Biologi UGM, Ko-Promotor I, Profesor Dr. Triani Hardiyati dari Fakultas Biologi Unsoed, Ko-Promotor II, Ir. Alice Yuniaty dari Fakultas Biologi Unsoed, Penelaah I, Dr. Puji Widodo dari Fakultas Biologi Unsoed, Penelaah II, Dr. Ir. Heru Adi Jatmiko dari Fakultas Pertanian Unsoed, Penguji Internal, Dr. Ir. Suprayogi dari Fakultas Pertanian Unsoed, Penguji Eksternal Dr. Sri Darmanti dari Departemen Biologi Fakultas Sains dan Matematika Undip, penguji Eksternal, Dr. Maryani dari Fakultas Biologi UGM dan Tim Komisi, Profesor Dra. Endang Sri Murni Kusmintarsih dari Fakultas Biologi Unsoed.

Drs. Juwarno, MP menjelaskan, penelitian yang dilakukan selama kurang lebih enam tahun itu dilatar belakangi karena Indonesia masih mengimpor 1,17 juta ton kedelai pada periode Januari sampai Juni 2018.

Dan juga masih adanya kendala dalam meningkatkan produksi kedelai karena berkurangnya lahan produktif. Karena itu, solusi untuk peningkatan produksi kedelai bisa  memanfaatkan lahan-lahan marginal, salah satunya lahan salin.

”Karena lahan toleran karena kita beralasan, berasumsi bahwa lahan-lahan marginal termasuk lahan salin itu belum ditanami tanaman, termasuk tanaman kedelai. Tanaman kedelai kita saja dari Januari sampai pebruari 2018 masih mengimpor 1,17 juta ton banyak sekali. Padahal kita hanya separohnya produksi, sekarang pemerintah lebih baik impor, kedelai kita masih impor. Pikiran saya dari awal supaya tidak impor ya inilah mencari kedelai yang bisa ditanam di tanah salin, di tanah pantai,"terangnya kepada RRI seusai dinyatakan lulus gelar Doktornya oleh Tim sidang ujian terbuka.

Sementara itu, Dekan Fakultas Biologi Unsoed, Profesor Dr. rer.nat. Imam Widhiono berpesan, meskipun belum di yudisium karena penemuannya belum terbit di Jurnal Internasional, Drs. Juwarno MP diharapkan tetap terus melakukan penelitian untuk penyempurnaan penemuannya tersebut.

”Kalau sudah menjadi doktor mohon jangan keberatan beban baju doktor. Aku doktor doktor kemana-mana. Tapi tidak melaukan apa-apa,"ungkapnya.

Untuk itu, dia mengajak para dosen yang bergelar doktor untuk sesering mungkin mengadakan penelitian dengan mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan dana penelitian serta menulisnya di Jurnal sehingga bisa diajukan sebagai Guru Besar.