sorotan-kampus

Kiprah LAK Galuh Pakuan Jadi Objek Penelitian Tesis Paskasarjana S2 UPI Bandung

Oleh: Ruslan Efendi Editor: 10 May 2020 - 11:40 kbrn-pusat

KBRN, Subang : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung tertarik untuk melakukan penelitian terhadap eksistensi Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan di tengah-tengah masyarakat Subang, sebagai bahan materi tesis Paskasarjana S2 Fakultas Pendidikan Seni Tari UPI Bandung.

Departemen Pendidikan Seni Tari FPSD UPI Bandung Prof. Dr. Tati Narawati M.Hum, sekaligus Guru Besar Pendidikan Seni UPI mengatakan, UPI tertarik dengan pemberdayaan yang sudah dan sedang dilakukan oleh Raja LAK Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi, untuk dijadikan materi tesis paskasarjana S2, salah satunya pemberdayaan seni dan budaya, yang dinilainya memiliki nilai-nilai kearifan lokal.

"Nilai-nilai kearifan lokal inilah yang perlu kami jadikan bahan atau materi tesis paskasarjana S2 Fakultas Seni Tari UPI Bandung. Dan kami kesini membawa 11 mahasiswa paska Sarjana, sebagai bahan pengenalan, sebelum menyusun tesis paska sarjana tersebut," ujar Prof Tuti yang akrab di panggil Prof. Nara kepada wartawan di Subang, Rabu (6/11/2019).

Materi yang menjadi penelitian ke 11 mahasiswa paska sarjana Fakultas Pendidikan Seni Tari UPI Bandung dikatakan Prof. Nara, di LAK Galuh Pakuan, tidak hanya teori dalam seni tari, kemudian contoh yang riil, bagaimana pendidikan seni tari budaya itu yang berkaitan dengan karakter itu dilaksanakan oleh Raja LAK Galuh Pakuan untuk diaplikasikan oleh masyarakat dan pelaku seni dan pemerintah.

"Tidak hanya seni budaya saja, tetapi di sini di LAK Galuh Pakuan secara komprehensif, dan menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan dan keilmuan, akan menjadi pengalaman kepada para mahasiswa kami, bagaimana aplikasi teori dan kenyataan yang ada dilapangan, untuk dijadikan materi tesis mereka," terangnya.

Nara meyebutkan, hasil tesis paska sarjana Fakultas Seni Tari UPI Bandung ini nanti sebagai penguat atau legitimasi keberadaan LAK Galuh Pakuan di masyarakat Subang khususnya, Umumnya Jawa Barat dan Nasional, bahkan dunia internasuonal.

"Hasil tesis itu nanti saya harapkan, bahwa pemberdayaan yang dibangun Raja LAK Galuh Pakuan Rahyang Mandalajati Evi Silviadi yang sangat memperhatikan, dan membangun, membina nilai-nilai budaya sunda. Dan nilai budaya sunda ini menjadi konsen kami, karena di Fakultas Seni Tari UPI banyak bergerak didalam bidang tarian etnis sebagai salah satu mata kuliah, untuk mengkaji tari etnis, dan hasil tesis itu nanti harus diimplementasikan didunia pendidikan oleh para mahasiswa kami pada saat terjun didunia pendidikan dan di masyarakat," sambung Nara.

Yang menarik lainnya di LAK Galuh Pakuan kata Nara, bagaimana seorang Raja LAK Galuh Pakuan, mampu memanfaatkan, sekaligus mengkolaborasikan antar seni budaya dengan tekhnologi digital.

"Ini yang menarik bagi saya, ada satu kelebihan di LAK Galuh Pakuan ini, yang tidak dilakukan oleh siapapun. Dan sangat luar biasa Raja Galuh mampu mengkolaborasikan seni dan budaya dengan tekhnologi digital, dimana di era revolusi industri 4.0, bahwa tekhnologi itu sangat diagung-agungkan, dan disini tekhnologi itu diberdayakan untuk meningkatkan seni dan budaya, itu sebenarnya yang sangat menarik di sini," tegasnya.

Sementara itu salah satu materi yang akan menjadi bahan awal tesis para mahasiswa Fakultas Seni Tari UPI yakni gelegar 1000 kentongan yang diinisiasi Raja Galuh Pakuan bekerjasama dengan RRI Bandung, yang dikolaborasikan dengan rampak gendang, dan tarian kolosal LAK Galuh Pakuan.

"Gelegar 1000 kentongan, yang bekerjsama dengan RRI mungkin salah satu bahan buat tesis mahasiswa kami, tetapi masih banyak hal yang perlu kita gali dari LAK Galuh Pakuan, sebagai pengayaan materi tesis," imbuh Nara.

Prof Nara berharap, bahkan mendukung hasil tesis nanti bisa menjadi salah satu rekomendasi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, agar masuk dalam kurikulum 13 (Kurtilas) pendidikan, sebagai muatan lokal (Munlok), sehingga nanti LAK Galuh Pakuan, dan semua kearifan lokal, yang kembangkan LAK Galuh Pakuan bisa dipelajari dan dikenal masyarakat luas, dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Saya sangat setuju ketika hasil tesis itu menjadi penguat, semua pemberdayaan dan nilai-nilai kesundaan yang dibangun LAK Galuh Pakuan masuk di kurtilas pendidikan sebagai muatan lokal," pungkasnya.