info-publik

Mengenal Hemaq Beniung sebagai Objek Wisata Dalam Lomba Pokdarwis Tingkat Nasional

Oleh: Mikael Carolus Jaang Editor: Syarif Hasan Salampessy 10 May 2020 - 11:40 kbrn-pusat

KBRN, Sendawar: Tim liputan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Sendawar, berkunjung ke lokasi Wisata Air Hemaq Beniung, Kampung/Desa Juaq Asa Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat (Kubar), dalam rangka siaran dialog interaktif luar studio bersama Pemerintah Kampung, Lembaga Adat, Badan Pengawas Kampung (BPK), BUMKam, dan Karang Taruna setempat, Kamis (7/11/2019).

Dialog interaktif luar studio tersebut, diapndu presenter Elvira Yosevina, bersama Narasumber Kepala Kampung Juaq Asa Adrianus, Kepala Adat Emanuel Tuhun, Ketua BUMKam Matius Enggok, Ketua BPK Yohanes Iwan dan Ketua Karang Taruna Juaq Asa Yohanes Oneng. Dengan Tema “Mengenal Hemaq Beniung sebagai Objek Wisata Dalam Lomba Pokdarwis Tingkat Nasional”.

“Hemaq Beniung ini merupakan, wisata Air yang kita kembangkan setelah lokasinya ini mendapatkan SK Pengakuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia sebagai Hutan Adat. Dan wisata tersebut baru saja diresmikan oleh Bapak FX Yapan Bupati Kutai Barat pada tanggal 25 Maret 2019 ini,” kata Adrianus menjawab pertanyaan Presenter.

Pengembangan objek Wisata Air di Hutan Adat ini, lanjut Adrianus, sejalan dengan Amanah Presiden Joko Widodo saat penyerahan SK Pengakuan oleh KemenLHK di Istana Negara, tahun 2017 lalu.

“Jadi saat penyerahan SK itu, Pak Jokowi meminta agar Hutan Adat ini dikembangkan, dikelola sehingga berdapak kepada kesejahteraan warga, jangan sampai setelah SK-nya diserahkan, kemudian hanya disimpan atau tidak ada pengelolaan. Itu pesan Pak Presiden,” lanjutnya.

Ditambahkan, sejak diresmikan, hingga saat ini kondisi wisata air Hemaq Beniung masih terawat, baik dari segi fasilitas maupun dari sisi kebersihan. Bahkan, Kelompok Beniung Lestari Kampung Juaq Asa sukses dinobatkan sebagai juara setelah menjadikan objek wisata tersebut sebagai objek lomba Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) tingkat Provinsi Kalimantan Timur tahun 2019.

“Ini satu-satunya objek wisata yang kita punya di Juaq Asa, dari saat diresmikan sampai sekarang masih terawat dengan baik. Kita berterimakasih kepada Kelompok Beniung Lestari yang sudah menjadikan Hemaq Beniung ini sebagai Objek lomba, dan mampu memenuhi syarat Sapta Pesona atau kondisi Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan. Hingga dinobatkan sebagai juara pada lomba Pokdarwis tingkat Provinsi Tahun ini,” tambah Adrianus.

Adrianus menyebutkan sejumlah fasilitas yang tersedia dalam objek wisata tersebut diantaranya, Rumah Makan, Lapak Pedagang, Perahu Karet, Ban Pelampung, Hammock, Seraung, Tikar Jaliq, Perahu Kayu, Gazebo, Pelampung Badan Anak, dan Camping.

Sementara untuk tarif masuk ke-dalam objek wisata Hemaq Beniung sebesar Rp2000. Dan biaya parkir, untuk Bus Rp15.000, Mini Bus/Truck Rp10.000, Roda 4 Rp 5.000 dan Roda 2 Rp 2.000. Sedangkan biaya sewa fasilitas yang disediakan yakni mulai dari harga Rp5.000 sampai Rp500.000/jam.

“Untuk fasilitas yang tersedia di Hemaq Beniung ini adalah milik Masyarakat. Artinya kita memberdayakan warga kita dalam upaya pengembangannya. Tanahnyapun seperti itu, inikan luasnya 48.85 hektare, nah dalam luasan ini Pemiliknya itu, ada tujuh orang. Jadi pola pembagian hasilnya, 30 persen untuk pemilik lahan. Kemudian 70 persen-nya untuk Kampung, dengan rincian 30 persen untuk Pendapatan Asli Kampung, 20 persen untuk Pembangunan Usaha, 10 persen Dana Sosial dan 10 persen Dana Pendidikan,” tandasnya.

Terkait dengan lomba Pokdarwis tingkat Nasional, Adrianus mengaku Pemerintah Kampung dan Kelompok Beniung Lestari sudah siap, melalui upaya persiapan yang kini tegah dilakukan.

“Ini merupakan tanggung jawab besar bagi kami, tapi kita harus siap. Kita belum tahu kapan pelaksanaannya, tapi intinya kita sudah melakukan persiapan-persiapan yang menunjang kegiatan lomba nanti,” tegas Adrianus.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Adat Kampung Juaq Asa Emanuel Tuhun saat ditanya mengenai aturan adat yang mengikat di objek wisata tersebut. Ia mengku sudah bersepakat baik dengan Pemerintah Kampung maupun Masyarakat setempat. Diantaranya tidak boleh membawa senjata tajam, minum-minuman keras dan tidak boleh merusak tanam tumbuh yang ada di dalam kawasan Wisata Hemaq Beniung.

“Ini adalah kesepakatan kami bersama, jadi kalau ada yang kedapatan melanggar aturan itu ya kami proses sesuai hukum adat. Jadi apapun aturan yang kami buat disini, pengunjung wajib menaatinya, untuk kebaikan bersama,” ungkapnya.

Namun selama ini, kata Emanuael, belum ditemukan adanya tindakan pengunjung yang melanggar segala aturan yang sudah ditetapkan tersebut.

Sementara itu, Ketua BUMKam Juaq Asa Matius Enggok saat ditanya mengenai peran pihaknya dalam pengelolaan Hemaq Beniung menyebutkan, salah satunya adalah membentuk UPT yang mengelola.

“Ya itu kita lakukan juga berdasarkan musyawarah bersama, agar pengelolaan bisa lebih baik dan hasilnya dirasakan oleh seluruh Warga Kampung Juaq Asa. Ya intinya kami siap mendukung program Pemerintah Kampung, termasuk masalah keikut sertaan Pokdarwis Kampung Juaq Asa dalam lomba tingkat Nasional nanti,” sebutnya.

Kemuidan dari sisi pengawasan, Ketua BPK Juaq Asa Yohanes Iwan mengaku tidak menemukan persoalan dalam upaya pengembangan Hemaq Beniung, baik dari sisi anggaran maupun fisik serta pelayanan kepada masyarakat luas.

Hanya saja yang menjadi catatan BPK adalah, Pemerintah dan pihak pengelola tidak hentinya melakukan Inovasi, seiring perkembangan daerah kedepan.

“Apa yang ada sekarang sudah sangat luar biasa, dampak dari keberadaan hemaq beniung di Juaq Asa sudah dirasakan masyarakat setempat. Tapi seiring berjalannya waktu, mengikuti perkembangan kedepan, pasti akan banyak juga daerah lain yang melakukan hal yang sama. Maka itu catatan BPK adalah, kita semua disini jangan pernah berhenti berinovasi, menuangkan pemikiran-pemikiran baru untuk hal baru kedepannya,” ungkap Iwan.

Pengembangan objek wisata tersebut tentu tidak lepas dari peran organisasi sosial, salah satunya Karang Taruna. Sebagai Wadah pengembangan generasi muda, Ketua Karang Taruna Juaq Asa Yohanes Oneng mengaku pihaknya turut mendukung keberadaan Wisata Air Hemaq Beniung dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.

“Upaya kita ya seiring sejalan dengan apa yang dilakukan Pemerintah Kampung dan pihak terkait lainnya. Bergerak bersama masyarakat, terutama dalam menjaga dan mempromosikan Hema Beniung ke-dunia luar, salah satunya melalui media sosial. Dengan harapan berdampak kepada kesejahteraan sosial warga di Juaq Asa,” tandasnya.

Begitupun tambah Yohanes, terkait Lomba Pokdarwis tingkat Nasional. Sekiranya ada hal-hal yang dibutuhkan baik oleh Pemerintah Kampung maupun Kelompok Sadar Wisata Beniung Lestrati, pihaknya siap membantu menyumbangkan pemikiran agar dalam pelaksanaannya mendapat hasil terbaik.

Untuk diketahui, Kelompok Beniung Lestari dinobatkan sebagai Pemenang dalam Lomba Kelompok Sadar Wisata tingkat Provinsi karena berhasil memenuhi syarat tujuh penilaian Sapta Pesona pada objek yang dilombakan yakni Wisata Air Hemaq Beniung.

Sehingga melalui prestasi tersebutlah secara otomatis, Pokdarwis Beniung Lestari Kampung Juaq Asa berhak mewakili Provinsi Kalimantan Timur menuju Lomba tingkat Nasional di Jakarta nantinya.