KBRN, Mataram : Sebanyak 63 Orang anggota Pramuka, Kontingen NTB mengikuti Perkemahan Bhakti Saka Kalpataru dan Saka Wana Bhakti (Pertikawan, Red), Kamis (14/11/2019) bertolak menuju Bumi Cibubur, Jakarta, tempat pelaksanaan Pertikawan Nasional tahun 2019.
Kadispora NTB Husnanidiaty Nurdin, usai melepas kontingen tersebut siang tadi menegaskan para peserta mengikuti kegiatan Perkemahan Bhakti Saka Kalpataru dan Saka Wana Bhakti atau Pertikawan ini, selama enam hari.
“63 orang tersebut merupakan utusan dari Kabupaten/Kota se- NTB, termasuk para guru pendampingnya dan pembina pramuka,” papar Kadispora.
Para peserta dari Nusa Tenggara Barat, nantinya akan bergabung dengan kontigen dari daerah lain di Indonesia. Mereka akan mendapatkan materi tentang Kalpataru dan Wanabhakti Kehutanan.
Seluruh peserta pramuka diminta ikut peduli dengan program yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan dan menjaga kawasan hutan serta memperbaiki kondisi hutan.
“Kalpataru juga tidak lepas dari program kesehatan lingkungan, nacn… materi-materi seperti itulah yang mereka akan dapati di sana,” jelasnya.
Sebagaimana pesan dari Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, melalui Kadispora, dengan visi menuju NTB Gemilang, maka untuk program Zerowaste dan menghijaukan Bumi Nusa Tenggara Barat (NTB), diharapkan Pramuka dapat menjadi garda terdepan bersama dengan masyarakat melakukan penghijaun diseluruh lahan dan hutan yang ada di NTB.
“Inilah program yang akan disampaikan oleh para peserta dari NTB dalam kegiatan Partikakawan,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Saka Wanabhakti Daerah NTB, Agus Panca, menjelaskan banyak kegiatan yang akan didapat dari para peserta, terutama soal lingkungan hidup untuk bisa diterapkan, selama ini yang di dapatkan didaerah bisa diaplikasikan di dalam kegiatan Pertikawan ini.
“Semua pelajaran dan latihan yang didapat di daerah, nanti bisa diapliksikan di sana,” kata Agus Panca. Contoh kegiatan bersama menanam pohon penghijauan maupun gotong royong membersihkan lingkungan, lalu sampahnya dimanfaatkan untuk pupuk dan lain-lain,” kata Agus Panca.
Selain itu, para peserta juga bisa memaparkan kegiatan yang dilaksanakan didaeerah, termasuk mereka akan mengikuti lomba mengenakan dan menggunakan busana dengan bahan dasar dari limbah.
“Mereka semua peserta pertikawan mengikuti latihan kreatifitas yang diadakan oleh para tutor,” pungkas Agus Panca.