olahraga

Wushu Jawa Tengah Jalani Pelatda PON

Oleh: agus heriyanto Editor: Adi Wiyono 10 May 2020 - 11:40 kbrn-pusat

KBRN, Semarang : Meloloskan 11 atlet nomor sanda dan 13 taolu menjadi prestasi tersendiri bagi Pengprov Wushu Indonesia (WI) Jawa Tengah. Untuk memaksimalkan potensi atlet menghadapi PON XX Papua 2020 mendatang, WI Jateng tetap menjalankan pemusatan latihan usai babak kualifikasi PON. Target memperbaiki prestasi di Papua nanti diyakini bisa tercapai.

''Trend wushu Jateng pada 2019 ini memang bagus dan progres prestasi menaik. Nah, tinggal bagaimana menjaga tren positif ini hingga PON XX Papua 2020 nanti. Mau tidak mau, pelatda tetap kami jalankan usai babak kualifikasi lalu. Ini untuk menjaga tren tersebut, bahkan bisa naik lagi,'' tutur Ketua Harian Pengprov WI Jateng Sudarsono di Semarang, Jumat (15/11).

Dengan bergabungnya atlet sanda dan taolu di pelatnas SEA Games 2019, menjadi keuntungan sendiri bagi provinsi ini. Dengan latihan intensitas yang tinggi dalam pelatnas, menjadikan kemampuan atlet wushu Jateng semakin terasah. Seperti Puja Riyaya dan Tarisa Florentina yang langsung bergabung dengan pelatda di Wisma Wushu Jateng setelah pulang dari kejuaraan dunia di Tiongkok, beberapa waktu lalu.

''Pada PON XX nanti, kami juga fokus mempersiapkan nomor taolu. Nomor ini juga mengalami tren naik pada tahun ini. Kami berencana, mendatangkan pelatih asing yang khusus menangani taolu ini. Jadi, tak lagi bertumpu pada nomor sanda saja. Dua nomor ini (sanda dan taolu) bisa memberi prestasi yang maksimal pada PON XX nanti,'' tandas Wakil Ketua Umum II KONI Jateng itu.

Untuk sanda, WI Jateng sangat yakin dengan pelatih wushu Pelatda Jateng Hermansyah Munginsidi dan M Slamet yang dibantu beberapa asisten seperti Catur Tri Gangga dan Hariyanto. 

''Pak Mungin dan M Slamet sudah dipercaya menangani level nasional. Kompetensi mereka sudah tak diragukan lagi. Dibantu dengan asisten yang juga punya kualitas bagus,'' tandas dia.

Sementara itu Pada PON XIX 2016 Jabar lalu, wushu menyumbang dua emas, tiga perak, dan lima perunggu. Sudarsono optimistis di Papua nanti setidaknya bisa meraih tiga emas. Pihaknya kini tengah memetakan kekuatan lawan dan diri sendiri guna membuat program latihan yang tepat.