tanggap-bencana

Potensi Karhutla di Riau Tahun 2020 Lebih Dahsyat

Oleh: Tongkulem Siregar Editor: 10 May 2020 - 11:39 kbrn-pusat
KBRN, Pekanbaru : Potensi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau pada 2020 lebih dahsyat ketimbang tahun 2019. Hal itu disebabkan kondisi cuaca Riau pada tahun 2020 lebih panas jika dibandingkan pada tahun 2019 ini.

Hal itu dikatakan oleh Deputi Perencanaan dan Kerjasama, Badan Restorasi Gambut (BRG) RI, Budi Wardana, di Pekanbaru. Dia mengingatkan, wilayah Riau merupakan daerah di Indonesia dengan kondisi cuaca yang sangat unik, yaitu musim kemaraunya berada di permulaan tahun dan di akhir tahun, sehingga mulai bulan Februari 2020 mendatang sudah masuk tahap pertama musim kemarau, maka harus diantisipasi agar tidak terjadi Karhutla dan bencana kabut asap dari saat ini.

"Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan patroli di area yang punya rekam jejak terjadinya Karhutla. BRG memusatkan wilayah tersebut menjadi tempat retweeting atau mengulang kembali penanganan yang dilakukan dengan patroli di wilayah yang mempunyai rekam jejak terjadinya Karhutla, namun BRG tetap memperhatikan wilayah yang masyarakatnya belum memperoleh kegiatan revitalisasi," ujarnya kepada RRI, Senin (18/11/2019).

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), luas lahan terbakar di Provinsi Riau sepanjang 2019 mencapai 49.266 hektare. Selain menjadi mengancam kesehatan masyarakat Riau, juga menimbulkan dampak terhadap ekonomi.

Jika merujuk pusat studi lingkungan hidup Universitas Riau, maka kerugiaan materil yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan di Riau tahun 2019 ditaksir Sebsar Rp 50 triliun, sedangkan kerugian secara ekonomi berdasarkan hitungan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Riau, kerugian selama bencana kabut asap lebih dari Rp 7 triliun.

Disisi lain, Pemerintah Provinsi Riau sudah melakukan pemetaan daerah rawan Karhutla di Riau yang berada di 75 kecamatan dan 188 desa yang merupakan daerah rawan Karthutla.