info-publik

Cerita Eks Menteri BUMN Mustafa Abubakar lewati Krisis di Masa Kepemimpinan

Oleh: Saviera Amalia Editor: 10 May 2020 - 11:39 kbrn-pusat

KBRN, Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Periode 2009-2011 pada Kabinet Indonesia Bersatu II, Mustafa Abubakar, menceritakan kisah hidupnya melalui buku yang diberi judul "Meniti Krisis: Naluri Kepemimpinan Mustafa Abubakar".

Sesuai dengan judulnya, buku tersebut menceritakan tentang kehidupan Mustafa ketika menghadapi masa-masa krisis. Baik saat menjabat sebagai Gubernur Aceh, Kepala Perum Bulog, hingga Menteri BUMN.

"Krisis yang diangkat oleh Mas Bobby (penulis) ini cukup tepat, krisis di Aceh waktu itu bagaimana tsunami, bagaimana mendamaikan konflik dengan MoU Helsinki, bagaimana melahirkan undang-undang pemerintahan Aceh yang baru yang rawan sekali nyaris Aceh bisa keluar dari Republik kalau salah-salah, kemudian bagaimana menyelenggarakan pilkada akbar 20 Kepala Daerah sekali pilih, bukan main," jelas Mustafa Abubakar ditemui saat peluncuran bukunya di Kantor Bulog, Jumat (22/11/19).

Pria kelahiran tanah rencong itu juga bercerita bagaimana dirinya mengatasi krisis mulai dari manajemen hingga impor beras saat dipercaya menjabat sebagai Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) menggantikan Widjanarko Puspoyo di tahun 2007.

"Ketika saya menjamu mereka di sini, diskusi pengenalan awal, no hope. Mata mereka semua tatapan kosong. Mulai dari situ saya bangkitkan semangat mereka, akhirnya bangkit secara perlahan, dua tahun setengah saya bawa (kepemimpinan), sukses," ujar Mustafa.

Krisis beras kala itu, mengharuskan Bulog mengimpor beras besar-besaran hingga 1,3 juta ton. Namun diakui Mustafa, impor besar-besaran tak lagi terjadi, justru Perum Bulog dapat mengekspor beras hanya dalam kurun waktu 2 tahun bahkan surplus 100 miliar. Hingga akhirnya kepercayaan publik pulih dan tidak ada lagi impor.

"Unbelievable, seperti membalik tangan," ungkap Mustafa.

Selang dua setengah tahun menjabat Direktur Bulog, kepercayaan lebih tinggi pun diemban Mustafa. Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono kala itu memberikan amanat kepadanya untuk menjabat sebagai Menteri BUMN. Permasalahan pun muncul bertubi-tubi, mulai dari permasalahan PLN, Pertamina, hingga adanya IPO Garuda, berhasil ia selesaikan satu persatu.

"Saya menganut prinsip, kalau mereka kooperatif saya selembut sutera, kalau mereka melawan saya bisa sekeras baja. Saya jalankan itu baik di Aceh maupun di BUMN," tegas Mustafa.

Cerita-cerita di atas merupakan sepenggal kisah hidup seorang Mustafa Abubakar dalam buku "Meniti Krisis: Naluri Kepemimpinan Mustafa Abubakar" yang ditulis oleh A. Bobby PR hanya dalam kurun waktu 7 minggu. Diakui Bobby, ada keunikan pada penulisan bukunya kali ini. Sebab, Mustafa memiliki pengalaman di banyak bidang sehingga harus lebih mendalami cerita demi cerita dari seorang Mustafa.

"Umumnya yang saya tulis itu hanya satu spesialisasi. Nah, Pak Mus ini karyanya begitu banyak, bidangnya berbeda, jadi saya harus mendalami," kata Bobby.

Dengan diterbitkannya buku ini, Mustafa pun berharap agar pembaca terutama kaum generasi milenial dapat mempelajari dan mengambil hikmah dari kisahnya.

"Mudah-mudahan kombinasi dari semua ini menjadi sharing experience bagi pembaca, menjadi lesson terutama bagi generasi muda generasi milenial dengan apa yang saya alami ini mudah-mudahan dapat mereka pelajari sebagai hikmah dan menjadi pedoman mereka dalam melangkah ke depan," pungkasnya.