info-publik

Penyandang Disabilitas Dilatih Jadi Ahli IT

Oleh: Editor: 10 May 2020 - 11:39 kbrn-pusat

KBRN, Jakarta : Melihat besarnya peluang pengembangan IT dan industri 4.0 di indonesia, Yudhi Rahadian seorang pemuda asal indonesia memliki perusahaan bernama Techbros Gmbh di Jerman. Yudhi telah mengimplementasikan rencana memperluas jangkuan perusahaan konsultan IT dan telekomunikasi di bidang pengembangan perangkat lunak dan keras miliknya ke indonesia.

Namun bukan hanya sekedar mengembangkan bisnisnya di Indonesia, pengusaha muda ini sejak 2018 telah menggelar pelatihan IT booth camp bertajuk wonder coding. Uniknya pelatihan ini hanya dikhususkan bagi kaum disabilitas yang saat ini di ikuti 50 orang peserta tuli, yang ada di kota Bandung, Bogor dan Yogyakarta. 

Yudhi dan rekannya menggelar pelatihan IT khusus ini setelah melihat potensi besar kaum disabilitas dalam bidang IT. Meski belakangan, Yudhi bersama timnya sempat terkendala pembiayaan yang terlalu mahal, sehingga membuat upaya penggalian potensi kaum disabilitas di bidang IT menjadi terhambat. 

Namun diakuinya program pelatihan IT khusus disabilitas ini, sukses menggaet banyak perhatian. Selain biaya yang terjangkau bagi peserta, juga karena pelatihan diisi dengan materi yang dibutuhkan dunia kerja bidang telekomunikasi seperti android untuk pemula, web development, graphic design, hingga robotic dan public speaking. 

Formula ajaran yang dibuat khusus timnya ini membuat peserta mampu dengan cepat menyerap, dan mengaplikasikannya di dunia kerja. Lulusan bootcampnya juga langsung disalurkan untuk magang, ini sesuai dengan visi dan misi wonder coding, menciptakan masa depan yang lebih baik untuk disabilitas lewat programming. 

Yudhi Rahadian sendiri sudah malang melintang di bidang telekomunikasi di 16 negara sejak tahun 2001. Technopreneur yang berdomisili di Jerman sejak 2013 ini, melihat peluang mendekatkan teknologi komunikasi yang berkembang pesat di jerman ke negara kelahirannya, indonesia. 

“Indonesia sendiri sudah sangat berorientasi teknologi (technology oriented minded), namun masih banyak kendala konektivitas” kata Yudhi Rahadian di Jakarta, Selasa (26/11/2019).

“Padahal konektivitas berbanding lurus dengan kualitas pelayanan yang memiliki banyak manfaat penggunaan teknologi terbaru seperti deep learning, machine learning, ai hingga vr dan lain sebagainya” katanya.

Yudhi percaya, perusahaannya bisa berbagi dengan masyarakat indonesia khususnya kalangan penikmat teknologi dengan lebih memperkenalkan kelebihan teknologi IOT dan 5G use case-nya yang sudah monetize.

Sejak didirikan tahun 2017, Techbros Gmbh juga mengembangkan perangkat lunak dan fisik untuk kepentingan pelanggannya. seperti, ontelmoo, smart estrus detection untuk peternakan sapi, map marketing analytics untuk kepentingan geolocation marketing untuk usaha usaha retail yang ingin menganalisa marketing area mereka, smart parking menggunakan technology deep learning visualisation dan spayt, smart payment gateway yang dapat digunakan untuk pembayar.