KBRN, Purwokerto: Akhirnya Persibas Banyumas berhasil lolos ke putaran Liga 3 Nasional setelah dalam laga kandangnya di leg kedua Liga 3 PSSI Zona Jawa, mengalahkan Persikasi Bekasi 3-0 di Stadion Satria Purwokerto, Senin (2/12) sore.
Perjuangan anak-anak skuad Joko Kaiman julukan Persibas untuk masuk ke putaran nasional tidaklah mudah, tapi dengan semangat juang yang tinggi, harapan dan cita-cita itu terwujud sudah.
Dalam laga yang dipimpin oleh wasit Hulman Simangunsong asal Kota Jakarta Timur tersebut, skuad asuhan Pelatih Kepala Ispriyanto sudah menampilkan permainan yang menekan pertahanan lawan di awal babak pertama.
Dan 45 menit babak pertama ditambah perpanjangan waktu 2 menit, baik Persibas maupun tim tamunya Persikasi Bekasi belum membuahkan satu golpun. Namun di babak kedua, Persibas berhasil menciptakan gol melalui sundulan kepala pemain belakang Dwi Yanuar Ramadhan setelah mendapat umpan tendangan pojok yang dilakukan oleh kapten tim Trianto (Trimbil) di menit ke-56.
19 menit kemudian tepatnya di menit ke-75, pemain tengah Shahih Elang Rishandy mencetak gol kedua bagi Persibas. Dan sepuluh menit setelah gol kedua, kembali Persibas menambah poin melalui pemain tengahnya Rizky Imam Kurniawan di menit ke-85.
Hingga pluit panjang dibunyikan wasit menandakan babak kedua berakhir, kedudukan tetap 3-0 untuk kemenangan Persibas.
Asisten Pelatih Persibas, Abda Ali mengatakan, keberhasilan timnya atas Persikasi Bekasi, tidak lepas dari kedisiplinan anak-anak asuhnya dalam bermain.
”Kalau dari awal ada yang belum, tapi 70 persen memang sudah sesuai dengan konsep pelatih. Cuman mungkin karena kondisi fisik dari awal kita menekan, mungkin lelahnya disitu, jadi kurang fokus lagi," ungkapnya dalam jumpa pers seusai pertandingan kedua tim itu.
Sementara itu, meskipun menyampaikan selamat atas lolosnya Persibas ke fase nasional, namun Pelatih Kepala Persikasi Bekasi Rici Vauzi menyoroti keputusan wasit terkait gol kedua Persibas dan faktor lapangan yang dinilai menyebabkan anak-anak asuhnya tidak bisa mengembangkan permainan.
”Memang tim kita kurang bisa mengembangkan permainan karena saya pikir, tapi memang lapangan kurang bagus, apalagi bolanya memang mantul banget. Jadi dengan lapangan konstur tanah yang tidak rata, terus bolanya mantul banget memang agak susah di kontrol sehingga kita memang agak sulit untuk mengembangkan permainan. Dan saya pikir gol-gol mereka juga fifty-fifty, artinya dari bola-bola crossing saya pikir fifty-fifty, bisa gol, bisa ga, tapi ya selamatlah buat persibas mudah-mudahan sukses di fase nasional, dan Insya Allah ini buat pembelajaran buat kita," tandasnya.
Sedangkan salah satu pencinta Persibas asal Kecamatan Kembaran, Agus merasa bangga kepada Persibas yang materi pemainnya mengandalkan pemain lokal bisa lolos ke putaran nasional.
”Oh sangat bangga sekali karena ini perjuangan yang sangat mengandalkan pemain-pemain lokal sampai sejauh ini kita terenyuh," pungkasnya.
Dia berharap, sebagai penikmat dan supporter Persibas, tim kesayangan itu terus berjuang tanpa menyerah untuk bisa berbicara banyak di tingkat nasional.
/e7z4mrtqlvtv1ht.jpeg)
