KBRN, Seoul : Korea Utara menyatakan telah melakukan tes "sangat signifikan" di lokasi peluncuran satelit Sohae-nya, menurut laporan media pemerintah KCNA pada hari Minggu (8/12/2019), sebuah tempat pengujian roket yang disebut pejabat AS bahwa Korea Utara pernah berjanji untuk ditutup.
Laporan KCNA tidak merinci apa yang mereka uji, tetapi lokasi tersebut sebelumnya telah digunakan untuk meluncurkan roket ke luar angkasa serta menguji mesin rudal, sebagaimana dikutip dari Reuters.
KCNA mengatakan hasil tes tersebut akan digunakan untuk meningkatkan status strategis negaranya.
Belum ada komentar dari pihak militer Korea Selatan, yang biasanya mengeluarkan peringatan jika terlihat rudal diluncurkan dari Korea Utara.
Tes yang dilaporkan itu dilakukan ketika Korea Utara memperingatkan akan mengambil "jalan baru" di tengah perundingan denuklirisasi dengan Amerika Serikat yang macet.
Ketegangan meningkat menjelang tenggat waktu akhir tahun yang ditetapkan Korea Utara, yang menyerukan Amerika Serikat agar mengubah kebijakannya yang menuntut denuklirisasi Pyongyang sepihak dan menuntut diangkatnya sanksi-sanksi.
Para pengamat mengatakan situs itu sebelumnya tidak pernah digunakan untuk meluncurkan rudal balistik antarbenua, tetapi telah digunakan untuk menguji mesin rudal dan peluncuran satelit di masa lalu.
Pada Juni 2018, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan puncak pertamanya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bahwa Korea Utara telah berjanji untuk membongkar salah satu instalasi misilnya, yang kemudian diidentifikasi oleh para pejabat AS sebagai Sohae.
Laporan KCNA tidak merinci apa yang mereka uji, tetapi lokasi tersebut sebelumnya telah digunakan untuk meluncurkan roket ke luar angkasa serta menguji mesin rudal, sebagaimana dikutip dari Reuters.
KCNA mengatakan hasil tes tersebut akan digunakan untuk meningkatkan status strategis negaranya.
Belum ada komentar dari pihak militer Korea Selatan, yang biasanya mengeluarkan peringatan jika terlihat rudal diluncurkan dari Korea Utara.
Tes yang dilaporkan itu dilakukan ketika Korea Utara memperingatkan akan mengambil "jalan baru" di tengah perundingan denuklirisasi dengan Amerika Serikat yang macet.
Ketegangan meningkat menjelang tenggat waktu akhir tahun yang ditetapkan Korea Utara, yang menyerukan Amerika Serikat agar mengubah kebijakannya yang menuntut denuklirisasi Pyongyang sepihak dan menuntut diangkatnya sanksi-sanksi.
Para pengamat mengatakan situs itu sebelumnya tidak pernah digunakan untuk meluncurkan rudal balistik antarbenua, tetapi telah digunakan untuk menguji mesin rudal dan peluncuran satelit di masa lalu.
Pada Juni 2018, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan puncak pertamanya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bahwa Korea Utara telah berjanji untuk membongkar salah satu instalasi misilnya, yang kemudian diidentifikasi oleh para pejabat AS sebagai Sohae.
/e7z4mrtqlvtv1ht.jpeg)
