info-publik

BPOM Bentuk Satgas Pendampingan bagi Peneliti dan Pelaku Usaha

Oleh: Immanuel Christian Editor: Nugroho 10 May 2020 - 11:38 kbrn-pusat
KBRN, Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan langkah dan upaya dalam bentuk dukungan terhadap hilirisasi hasil penelitian dan pengembangan Obat dan Makanan, antara lain dengan dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Produk Fitofarmaka, serta Satgas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Produk Biologi, yang ditetapkan dengan SK Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tanggal 13 September 2019 Satgas tersebut melibatkan seluruh Kementerian /Lembaga (K/L) terkait, akademisi, institusi penelitian, serta pelaku usaha.

“Kegiatan hari ini merupakan rangkaian dari implementasi Satgas, untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang progres langkah dan upaya Badan POM dalam pendampingan kepada peneliti dan pelaku usaha,” ungkap Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito dalam Dialog Nasional dengan mengangkat tema “Sinergitas Dalam Hilirisasi Riset Obat, Obat Tradisional, dan Pangan Untuk Percepatan Perizinan", Selasa (10/12/2019).

“Pendampingan tersebut bertujuan untuk mengawal agar produk inovasi riset yang siap dihilirisasi memenuhi persyaratan untuk memperoleh izin edar,” lanjutnya.

Lebih lanjut Penny menyampaikan bahwa terdapat produk hasil riset yang sudah berhasil mendapatkan izin edar, yaitu Stem Cell produksi Pusat Pengembangan Penelitian Stem Cell Universitas Airlangga Surabaya bersama PT. Phapros dan Albumin yang berasal dari ikan gabus yang dikembangkan oleh Universitas Hasanudin Makassar bersama PT Royal Medika.

"Selain itu, terdapat produk biologi yang sedang dikembangkan yaitu enoxaparin bersumber domba, trastuzumab, dan sejumlah vaksin antara lain MR, Hepatitis B, Tifoid, Rotavirus, Polio. Sedangkan untuk produk fitofarmaka antara lain ekstrak seledri, binahong, daun kelor, daun gambir dan bajakah,” tutupnya.