info-publik

Guatemala Buka Kembali Kedubes di Indonesia, Menlu RI: Ini Perkokoh Presensi di ASEAN

Oleh: Retno Mandasari Editor: Nugroho 10 May 2020 - 11:38 kbrn-pusat

KBRN, Jakarta : Sebagai salah satu negara berpengaruh di ASEAN, menjadikan Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi negara-negara sahabat. Tidak terkecuali oleh Guatemala, negara di kawasan Amerika Tengah itu bahkan meresmikan kedutaan besarnya di Jakarta. Peresmian kedutaan besar Guatemala dihadiri langsung oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Guatemala Sandra Jovel Polanco, Selasa (10/12/2019) malam.

Kedutaan besar Guatemala tersebut berlokasi di gedung World Trade Center (WTC) I di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat. Guatemala sendiri sebelumnya pernah memiliki kedutaan besar di Jakarta pada tahun 1992. Namun, karena alasan keuangan dalam negeri yang memburuk, kedutaan besar Guatemala ditutup pada 1993.

Menlu Retno Marsudi mengatakan, kembali dibukanya kedutaan besar di Jakarta, menunjukkan upaya Guatemala untuk memperkokoh presensinya di kawasan ASEAN.

“Mereka juga membuka kedubes di negara lain di Asia. Ini menunjukkan niatan dari Guatemala untuk memperkokoh presensinya di Asia Tenggara dan di Asia pada umumnya. Karena, saat kita bicara soal Asia Tenggara kalau kita jadikan satu dari sepuluh negara ASEAN saja maka kita sudah berbicara mengenai 600 juta orang dengan pertumbuhan ekonomi yang rata-rata diatas pertumbuhan ekonomi dunia. Tahun lalu pertumbuhan rata-rata ekonomi ASEAN adalah 5,1 persen,” ungkap Retno Marsudi ketika ditemui di sela-sela peresmian kedubes Guatemala, Selasa (10/12/2019) malam di Jakarta.

Menurut Retno selain faktor pertumbuhan ekonomi yang baik di kawasan ASEAN, alasan Guatemala membuka kembali kedubes adalah dikarenakan stabilitas politik kawasan Asia Tenggara yang tergolong baik pula. “Belum lagi kalau kita bicara mengenai stabilitas politik di Asia Tenggara, dalam 52 tahun terakhir ini kita tidak melihat sebuah gejolak yang signifikan yang terjadi di Asia Tenggara dan kita tahu bahwa itu dikarenakan adanya ASEAN. Jadi, saya yakin yang dilihat oleh Guatemala adalah kesempatan baik yang dapat diperoleh dari Asia Tenggara dari Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya, bagi upaya untuk memajukan kepentingan Guatemala persahabatan dengan negara-negara di Asia Tenggara,” imbuhnya.

Retno menjelaskan, sedangkan bagi Indonesia memperkuat dengan Guatemala penting dilakukan bagi seluruh level masyarakat, seperti yang tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman terkait konsultasi bilateral bersama menlu Sandra Jovel Polanco.

“Jadi, kita membangun infrastruktur yang tidak hanya diplomatik yang pembukaan kembali kedutaan ini juga merupakan salah satu wujud dari upaya untuk membangun infrastruktur diplomatik. Kita juga tadi menandatangani MoU konsultasi bilateral, yang merupakan perwujudan dari upaya-upaya untuk lebih mengintensifkan dan menstrukturkan komunikasi pada level government to government. Private to private kita coba garap, kemudian people to people kita juga coba garap,” terang Retno.

Menlu Sandra Jovel Polanco mengungkapkan upaya Indonesia melalui berbagai usaha untuk menjadi bagian penting dari perekonomian dunia, menjadi salah satu alasan Guatemala untuk bekerja sama.

“Indonesia adalah contoh unggul yang akan bertransformasi melalui modernisasi. Dimana di tiap harinya menunjukkan kepada kita mengenai berbagai upaya yang dilakukan untuk menjadi bagian penting dari perekonomian dunia,” ujar Sandra Jovel Polanco.

Sebelumnya, kedua menlu melakukan pertemuan bilateral di gedung Pancasila, kemenlu RI, Selasa (10/12/2019) pagi membahas penguatan kerja sama ekonomi, termasuk investasi dan perdagangan. Pada pertemuan dimaksud, Indonesia juga mendorong mendorong upaya penyelesaian Persetujuan Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas.

Guatemala merupakan negara mitra perdagangan terbesar kedua bagi Indonesia di wilayah Amerika Tengah. Perdagangan bilateral tahun 2018 mencapai USD 50,29 juta dan akan ditingkatkan melalui berbagai mekanisme antara lain Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Forum dan Trade Expo.

Sementara, kedubes Guatemala di Jakarta yang dibuka kembali secara resmi oleh Menlu Sandra Jovel dan Menlu Retno pada 10 Desember, merupakan kedubes ke-6 dimiliki negara tersebut di Asia serta kedutaan negara asing yang ke-106 di Jakarta.