ekonomi

Atasi Antrean, Polisi Wajibkan SPBU Buka Sampai Jam 8 Malam

Oleh: Andreas Trisno Editor: Nugroho 10 May 2020 - 11:38 kbrn-pusat

KBRN, Sendawar : Kepolisian Resor (Polres) Kutai Barat (Kubar) Kalimantan Timur mewajibkan seluruh pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) serta Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) untuk membuka pelayanan hingga jam 8 malam. Pasalnya selama ini penyaluran BBM hanya beroperasi sampai pukul 12.30 waktu setempat yang menyebabkan antrean panjang hampir setiap hari.

Wakapolres Kubar Kompol Sukarman,SH mengatakan instruksi perpanjangan jam pelayanan itu sudah disepakati seluruh pengelola SPBU dan APMS se-Kubar dalam rapat koordinasi di kantor Polres, Senin (10/12/2019).

Hal itu sekaligus menertibkan penyaluran BBM bersubsidi kepada masyarakat di wilayah setempat.

“Jadi hasil rapat kita dengan pihak SPBU dan APMS bersama pemerintah kabupaten sudah menyepakati beberapa poin. Yang pertama semua SPBU sepakat siap berkoordinasi dengan aparat keamanan maupun pemerintah kabupaten. Kemudian dalam menyalurkan BBM ini kita memprioritaskan koperasi serba usaha yang telah mendapatkan rekomendasi dari Disperindakop-UKM kabupaten Kubar,” jelas Sukarman.

“Kemudian waktu operasional yang sampai saat ini hanya sampai pukul 12.30 Wita, mulai hari ini semua SPBU akan dibuka sampai pukul 20.00 Wita. Lalu supaya antrean tidak terlalu panjang kita suruh membuat dua jalur antrean dari masing-masing jenis BBM,” tambahnya.

Sementara untuk antrean yang selama ini kerap mengular dan menghambat arus lalulintas depan SPBU akan dibatasi sampai di pintu masuk stasiun.

“Nanti kita upayakan untuk dijalan tidak ada lagi. Jadi cukup sampai di pintu baru secara bergantian masuk ke dalam. Sehingga tidak akan terjadi antrean yang mengular seperti sekarang ini di kiri kanan jalan,”.

“Kesepakatan berikutnya adalah tidak boleh melayani pembelian BBM subsidi maupun non subsidi menggunakan jerigen. Karena jerigen yang sifatnya plastik akan mudah terbakar. Kemudian pengisian BBM harus dilakukan oleh petugas SPBU atau APMS. Bukan dari pihak konsumen yang selama ini katanya terjadi seperti itu,” lanjut Sukarman.

Pihak kepolisian ujar dia akan menindak tegas penyimpangan atau penyelewengan dengan mengambil keuntungan pribadi.

“Jadi tidak ada lagi istilah pengetap yang bolak balik SPBU. Sekarang satu mobil hanya boleh sekali ngisi dalam sehari. Jadi kami imbau seluruh masyarakat Kutai Barat silakan mengisi di SPBU karena pengisian sudah sampai pukul 20.00,” tutup Sukarman.

Kepala bidang perdagangan Disdakop-UKM Kubar Ambros Ndopo menambahkan kebijakan perpanjangan jam pelayanan dan larangan pengetap BBM sudah kerap disampaikan ke pihak SPBU dan APMS. Namun tetap saja aksi borong masih sering terjadi akibat minimnya pengawasan.

“Makanya dengan kesepakatan ini kita harap tidak ada lagi yang memperjualbelikan BBM apalagi yang Subsidi itu semaunya. Yang boleh jual BBM selain SPBU itu koperasi yang punya izin dari dinas. Karena SPBU maupun APMS ini kan terbatas di kota saja sedangkan di daerah-daerah pelosok itu tidak ada. Maka kebijakan pemerintah ya memberikan rekomendasi koperasi boleh jual asal punya izin dan harus sesuai HET yang kita tetapkan,” ujar Ambros.

“Apalagi ini kan menjelang hari raya dan libur akhir tahun, dan untuk masyarakat kita yang jauh, dari pada dia ke SPBU mending ke koperasi BBM terdekat. Hanya kita tetap saling berkoordinasi karena ada tim terpadu yang dipimpin asisten dua,” beber Ambros.

Kebijakan itu disambut positif sejumlah warga Kubar.

“Kalau buka sampai malam pasti nda ada kita ngantri seharian di sana. Apalagi kita yang jauh ini kalau nunggu berjam-jam hanya buat isi bensin kan buang waktu. Makanya biar mahal-mahal kita beli aja di jalan. Mudahan lah ini bisa seterusnya,” ungkap Def salah satu waga kampung Muara Asa Kecamatan Barong Tongkok.

“Ini kadang kita nunggu dari sore bisa ketemu pagi baru buka lagi. Mana mobil-mobil pengetap itu kan ngantri juga mungkin buat jual lagi. Soalnya lebih gampang kita cari solar di jalan dari pada di SPBU. Percuma ada Pom kalau buka setengah hari aja. Kenapa cepat habis BBM-nya kalau bukan pengetap itu yang buat jual lagi. Kasihan kita yang cuma isi pick up harus nunggu lama-lama,” tambah Jon salah satu supir yang kerap mengantri di SPBU Belintut Kampung Ngenyan Asa, Barong Tongkok Kubar.