KBRN, Jakarta : Swara Ibu Asah Bangsa Indonesia (SIABI) mendukung penuh Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan atau 16 Hari Aktivisme Melawan Kekerasan Gender.
Salah satu pendiri SIABI, Hilda V Putong menjelaskan, kampanye tersebut merupakan kampanye internasional untuk mendorong berbagai upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.
Kegiatan tersebut dijelaskan Hilda juga diinisiasi oleh Komnas Perempuan. Aktivitas ini sendiri pertama kali digagas oleh Women’s Global Leadership Institute tahun 1991 yang disponsori oleh Center for Women’s Global Leadership.
"Setiap tahunnya, kegiatan ini berlangsung dari tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional," ujar Hilda V Putong kepada wartawan, Rabu (11/12/2019).
Kegiatan ini katanya biasanya diisi oleh beberapa organisasi, kelompok, maupun institusi, hingga perorangan. Yang pasti mereka adalah pihak-pihak yang peduli peduli terhadap penghapusan kekerasan terhadap perempuan, anak maupun objek-objek kekerasan lainnya.
"Teruslah bersikap ramah, peduli dan stop kekerasan bukan hanya terhadap bumi tempat berpijak namun juga kepada semua mahluk di bumi," serunya.
Perlu diketahui, demi mengajak semua pihak untuk ikut andil dalam kegiatan kampanye penghapusan kekerasan terhadap perempuan, anak maupun objek-objek kekerasan lainnya, SIABI pun membuat beberapa hastag atau tanda pagar. Hastag itu diantaranya adalah #stopkekerasanterhadapperempuan, #stopkekerasanterhadapanak, dan #stopkekerasanterhadapperempuaandananak. (Foto : Ist)
Salah satu pendiri SIABI, Hilda V Putong menjelaskan, kampanye tersebut merupakan kampanye internasional untuk mendorong berbagai upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.
Kegiatan tersebut dijelaskan Hilda juga diinisiasi oleh Komnas Perempuan. Aktivitas ini sendiri pertama kali digagas oleh Women’s Global Leadership Institute tahun 1991 yang disponsori oleh Center for Women’s Global Leadership.
"Setiap tahunnya, kegiatan ini berlangsung dari tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional," ujar Hilda V Putong kepada wartawan, Rabu (11/12/2019).
Kegiatan ini katanya biasanya diisi oleh beberapa organisasi, kelompok, maupun institusi, hingga perorangan. Yang pasti mereka adalah pihak-pihak yang peduli peduli terhadap penghapusan kekerasan terhadap perempuan, anak maupun objek-objek kekerasan lainnya.
"Teruslah bersikap ramah, peduli dan stop kekerasan bukan hanya terhadap bumi tempat berpijak namun juga kepada semua mahluk di bumi," serunya.
Perlu diketahui, demi mengajak semua pihak untuk ikut andil dalam kegiatan kampanye penghapusan kekerasan terhadap perempuan, anak maupun objek-objek kekerasan lainnya, SIABI pun membuat beberapa hastag atau tanda pagar. Hastag itu diantaranya adalah #stopkekerasanterhadapperempuan, #stopkekerasanterhadapanak, dan #stopkekerasanterhadapperempuaandananak. (Foto : Ist)
/1dey6w4qal7a26f.jpeg)
