hukum

Ombudsman Diminta Ikut Tuntaskan Kasus Penembakan Mahasiswa di Kendari

Oleh: Suhanda Editor: 10 May 2020 - 11:38 kbrn-pusat

KBRN, Jakarta :  Keluarga dua korban mahasiswa Halu Oleo Kendari yang tewas saat mengikuti unjuk rasa di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara September lalu, mengadu ke Ombudsman dan Komnas HAM didampingi sejumlah lembaga swadaya masyarakat seperti  Kontras, Amnesty Internasional Indonesia,  dan Majelis Hukum dan HAM  Muhammadiyah.

Menurut ayah dari korbanImmawan Randi, La Sali, perbuatan oknum pihak kepolisian dianggap kejam dalam menangani aksi demo mahasiswa di Kendari.

"Saya sangat terkejut ketika anak saya menjadi korban penembakan dalam demo di Kendari. Saya  kira tindakan oknum kepolisian sangat sadis dalam menangani aksi demo mahasiswa saya minta kepolisian dapat mengusut tuntas penembakan terhadap anak saya dan pelaku harus dihukum seberat-beratnya beratnya," ungkapnya pada wartawan di Gedung Ombudsman Republik lndonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).

La Sali berharap, aparat kepolisian tidak berhenti membongkar penembak anaknya. Tujuannya agar generasi muda, khususnya mahasiswa, tidak takut dalam memperjuangkan keadilan.

“Harapannya, kasus Randi tetap diperjuangkan agar generasi ke depan tidak takut memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Semoga pelaku penembak anak saya ini dipecat dan dihukum sesuai hukum yang berlaku,” jelasnya.

Dikatakannya, pihak keluarga korban sangat bingung hingga sampai saat ini kasus tersebut masih belum dapat dituntaskan aparat kepolisian.

"Saya bingung sekaligus heran, hingga saat ini pelaku pembunuh anak saya  belum juga diungkap dan harapan saya sebagai orang tua korban  laporan kami ke ombudsman dan juga ke Komnas HAM dapat  menemukan titik terang, sehingga pelaku yang menghabisi nyawa putra saya  saat aksi unjuk rasa segera mendapatkan hukuman setimpal,” pungkasnya.