ekonomi

Pendapatan Hotel di Ambon Turun 15 Persen Pascagempa

Oleh: Editor: Heri Firmansyah 10 May 2020 - 11:37 kbrn-pusat
KBRN, Ambon : Pendapatan Hotel dan Restoran di Kota Ambon menurun hingga 15 persen akibat gempa bumi magnitudo 6,5 yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya tiga bulan terakhir. 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maluku, Theny Barlola mengatakan gempa bumi ikut berdampak pada geliat pariwisata di Maluku. Dua faktor penyebab pariwisata lesu adalah keamanan dan bencana. 

Maluku, tandasnya bukan wilayah kontinental yang mudah dijangkau, sehingga membuat wisatawan was-was untuk berkunjung. Wisata bahari yang menjadi primadona pariwisata di Maluku semakin sepi, kekhawatiran gempa susulan dan tsunami masih ditakuti wisatawan. 

"Kita kan wilayah kepulauan. Wisata bahari jadi andalan kita. Kondisi ini bikin wisatawan masih ketakutan," ujarnya kepada RRI, Rabu (11/12/2019) 

Menurut Theny, sejauh ini pendapatan terbesar semua hotel di Kota Ambon masih didominasi kegiatan pemerintahan. Pertemuan yang sudah digagas jauh-jauh hari terpaksa harus dibatalkan karena terjadi gempa. Mau tidak mau hotel kehilangan pemasukan. 

"Pemasukan hotel di Kota Ambon hampir semua dari kegiatan pemerintahan. Tapi karena gempa ada banyak kegiatan yang terpaksa dibatalkan," akunya

General Manager Manise Hotel ini berharap, pemerintah dapat mempersiapkan langkah tanggap darurat yang lebih baik, sehingga wisatawan tidak ketakutan berkunjung ke Ambon. 

"Yang terpenting semua hotel dilatih untuk menghadapi situasi tanggap darurat. Sehingva mereka bisa menenagkan wisatawan. Dengan begitu wisatawan tidak ragu berkunjung kesini," ungakpanya

Theny meyakini bila semua sudah bisa diatasi. Geliat pariwisata di Maluku kembali bangkit dari keterpurukan pasca bencana gempa bumi yang melanda sebagian wilayah Provinsi Seribu Pulau ini.