KBRN, Jakarta : Meski jarang ditemukan masyarakat, ular menjadi hama yang berpotensi membahayakan manusia jika merasa terancam. Seperti yang beberapa hari ini menghantui warga di Perumahan Royal Citayam, Desa Susukan, Bojonggede, Kabupaten Bogor. Warga resah karena kehadiran puluhan anak ular jenis kobra, atau yang yang biasa disebut ular sendok di kawasan komplek mereka.
rri.co.id mencoba merangkum dari berbagai sumber beberapa informasi terkait ular.
Yang pertama, mengetahui tanda-tanda umum untuk melihat apakah ular ada di properti anda. Dimana ular biasanya ditemukan di area taman, ruang terbuka, semak-semak atau rumput yang panjang yang tak terpangkas.
Dimana tanda umum adalah dengan melihat bekas kulit ular yang berganti kulit. Dimana diketahui, ular rata-rata mengganti kulit (moulting) sebanyak enam kali per tahunnya.
Selanjutnya, dapat melihat jejak ular. Dimana dapat terlihat pada area-area yang sedikit kotor dan area yang berpasir. Selain itu, juga ada lokasi tertentu di mana ular juga mungkin bersembunyi di tempat-tempat yang lain, seperti lahan terbuka, lapangan atau daerah semak.
Selain itu juga ada di taman yang ada kolam, kayu-kayu yang menumpuk, batu atau puing-puing yang juga menumpuk di sekitar. Ular juga bisa sering berada di taman dengan rumput panjang yang tidak dipangkas.
Untuk itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah ular masuk di sekitar kita. Diantaranya, memangkas rumput secara teratur agar tetap pendek. Menjauhkan kayu, batu dan puing-puing yang menumpuk. Menutup lubang yang dapat digunakan ular untuk bersembunyi seperti di bawah gudang, dan dinding. Serta memasang pagar atau dinding di sekitar kolam sebagai pencegahan. (foto : Ant)
rri.co.id mencoba merangkum dari berbagai sumber beberapa informasi terkait ular.
Yang pertama, mengetahui tanda-tanda umum untuk melihat apakah ular ada di properti anda. Dimana ular biasanya ditemukan di area taman, ruang terbuka, semak-semak atau rumput yang panjang yang tak terpangkas.
Dimana tanda umum adalah dengan melihat bekas kulit ular yang berganti kulit. Dimana diketahui, ular rata-rata mengganti kulit (moulting) sebanyak enam kali per tahunnya.
Selanjutnya, dapat melihat jejak ular. Dimana dapat terlihat pada area-area yang sedikit kotor dan area yang berpasir. Selain itu, juga ada lokasi tertentu di mana ular juga mungkin bersembunyi di tempat-tempat yang lain, seperti lahan terbuka, lapangan atau daerah semak.
Selain itu juga ada di taman yang ada kolam, kayu-kayu yang menumpuk, batu atau puing-puing yang juga menumpuk di sekitar. Ular juga bisa sering berada di taman dengan rumput panjang yang tidak dipangkas.
Untuk itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah ular masuk di sekitar kita. Diantaranya, memangkas rumput secara teratur agar tetap pendek. Menjauhkan kayu, batu dan puing-puing yang menumpuk. Menutup lubang yang dapat digunakan ular untuk bersembunyi seperti di bawah gudang, dan dinding. Serta memasang pagar atau dinding di sekitar kolam sebagai pencegahan. (foto : Ant)
/7kaxngddb97cilu.jpeg)
/1dey6w4qal7a26f.jpeg)
