KBRN, Purwokerto: Sampai dengan triwulan ketiga atau bulan September 2019, nilai investasi atau penanaman modal di Kabupaten Banyumas mencapai lebih dari Rp. 303 milyar. Capaian itu sudah melebihi dari target yang ditentukan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pusat melalui BKPM Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim Promosi dan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal (P5PM) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Banyumas, Sarno, S.Pd, SH, M.Si menjelaskan, penanaman modal yang masuk tanggung jawab DPMPTSP untuk melaporkan setiap triwulan sekali itu adalah para pengusaha yang menanamkan modalnya minimal Rp. 500 juta ke atas.
Sedangkan dibawah Rp. 500 juta, lanjutnya, masuk katagori UKM di dinas lainnya.
”Dan untuk 2019 ini, kami ditarget oleh BKPM Pusat lewat BKPM Provinsi Jawa Tengah, kita ditarget Rp. 230 milyar selama tahun 2019 ini. dan Alhamdulillah sampai dengan triwulan ketiga kita sudah memenuhi target itu, karena kita sudah bisa mencapai investasi di Banyumas ini sebanyak Rp. 303 milyar 561 juta 800 ribu rupiah atau dengan kata lain sudah sampai mencapai angka 132 persen,"terangnya kepada RRI di kantor DPMPPSTP Banyumas, Purwokerto, Rabu (11/12/2019).
Dia juga menyebutkan nilai penanaman sejumlah itu lebih banyak ditopang dari bidang perdagangan dan jasa
”Justru yang terbesar di Banyumas adalah di bidang perdagangan dan jasa itu yang paling besar untuk investor di kabupaten Banyumas. Seperti diketahui di kabupaten Banyumas tumbuh banyak sekali hotel-hotel berbintang disini, kemudian juga pusat-pusat perbelanjaan. Itulah yang menopang tingginya investasi di kabupaten Banyumas," ungkap Sarno.
Sarno menambahkan, sebagai Kabupaten yang pro Investasi, pihaknya ditugaskan untuk menjemput bola para investor yang ingin menanamkan modalnya di Banyumas.
"Apalagi Mall Pelayanan Publik (MPP) di Purwokerto yang terbesar di Jawa Tengah sudah tersedia sehingga para investor mudah melakukan proses perizinan,"imbuhnya.
