peristiwa

Bappenas Siapkan 3 Lokasi Pelabuhan Terintegrasi Dengan Pasar Ikan Bertaraf Internasional

Oleh: Sugandi Afandi Editor: Heri Firmansyah 10 May 2020 - 11:37 kbrn-pusat

KBRN, Kuta, Bali : Pemerintah bersinergi akan membangun pelabuhan dan pasar internasional yang saling berintegrasi.

"Ketimpangan infrastruktur laut, dapat memicu ketimpangan lainnya. Salah satu upaya untuk mempersiapkan hilirisasi dan integrasi hulu hilir usaha, pemerintah akan mengintegrasikan pelabuhan perikanan bertaraf internasional. Langkah awal akan dibangun di kawasan perbatasan Sumatera, Sulawesi Utara, dan Maluku. Ini untuk meningkatkan efisiensi dari operasional penangkapan ikan," kata Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Sekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Himawan Hariyoga Djojokusumo dalam acara  workshop Perikanan Berkelanjutan dalam Mendukung Percepatan Pembangunan Ekonomi Nasional yang berlangsung di Kuta, Bali, Rabu (11/12/2019).

Sementara itu Direktur Kelautan dan Perikanan Kementerian PPN/Bappenas Sri Yanti menjelaskan untuk Sulawesi Utara akan difokuskan di Bitung. Sementara untuk Pulau Sumatera, pemerintah masih mencari lokasi yang tepat. 

"Kalau Sumatera masih tentative . kami akan meneliti di dalam tahun 2020 masih mencari lokasi. Jadi khusus Sumatera belum. Kalau Maluku antara Saumlaki dan Tual.Ini adalah rencana lima tahun ke depan. Dalam rencana kita 2020 dan di 2024 sesuai penyelesaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah, kita bisa operasikan. Kalau anggaran itu setiap tahun diatas Rp 100 miliar. Ini bukan dari APBN saja tetapi APBD

Mengenai pertimbangan tiga lokasi itu, misalnya Bitung berbatasan dengan Filipina. Diharapkan dengan adanya pelabuhan terintegratif dengan  pasar ikan internasional maka hasil tangkapan ikan tidak perlu lagi dibawa ke Filipina melainkan langsung di pasarkan di Sulawesi Utara.

"Pertimbangan kita tempatkan diwilayah perbatasan. Kalau Sulawesi Utara berbatsan dengan General Santos. Kita mau, daripada menangkap ikan di kita lalu dibawa ke General Santos,  lebih baik di pasarkan disini dan di landing kita untuk komoditas ekspor. Kalau ada akses produksi, kita bawa ke pelabuhan Bitung untuk pasar dalam negeri," ujarnya. 

"Kita akan mendatangkan pengekspor kita ke sini untuk mengaprove bahwa ini dari sisi nangkap sudah benar, sisi informasi ditangkap jelas dimana berapa volume, siapa yang nangkap kan kelihatan. Harapan kita orang datang membeli dikita. Jadi ada nilai tambah kita peroleh, bukan General Santos," tegasnya.