daerah

Belasan King Cobra Serbu Warung Mi Ayam di Klaten, Ini Kata Praktisi Ular

Oleh: Editor: 10 May 2020 - 11:37 kbrn-pusat

KBRN, Jakarta : Praktisi Pelatihan Ular dan Snake Rescue sekaligus Trainer di Yayasan Ular Indonbesia dan Founder Wagleri Indonesia, Nurdin Hakim menjelaskan, musim kemarau adalah saatnya hewan melata jenis ular hibernasi, kawin, serta mengerami telurnya. Otomatis jarang sekali ditemukan ular saat musim kemarau.

Saat masuk awal musim hujan, sekitar November, telur ular khususnya kobra akan menetas semuanya. Dan setelah menetas, induk kobra akan meninggalkan sarang serta semua anak-anaknya.

Saat baru lahir, anak kobra dibekali plasenta makanan untuk bertahan hidup. Seiring pertumbuhan dan perkembangan fisiknya, anak ular kobra berusaha melatih insting berburu makanannya saat plasenta tersebut berangsur habis.

"Nah, dari awal menetas sampai berburu makanan, ada spare waktu untuk anak kobra berkumpul (sama-sama) karena masih ada plasenta makanan ditubuhnya. Jadi apabila ada anak ular kobra masuk ke dalam satu ruangan bergerombol, dalam satu waktu yang sama, di tempat yang sama pula, itu bukan hal aneh," terang pria yang karib disapa Jabrik tersebut saat dihubungi RRI, Rabu (11/12/2019).

BACA JUGA: Mau Pilih Cari Perkara Sama King Cobra atau Kobra Jawa?

Bahkan trainer ular senior yang berdomisili di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) ini sempat mengisahkan bagaimana ia dan rekan-rekannya pernah mendapati kumpulan anak kobra di sebuah mesin air.

Sebelumnya diberitakan bahwa Sarmiati (38), warga Dusun Grembyang, Desa Karangwungu, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Jawa Tengah ini dibuat resah dan ketakutan. Sebab belasan anak ular kobra 'menyerbu' masuk ke dalam warung mi ayam miliknya. Sarmiati memastikan total 13 ekor anak ular kobra di dalam warung mi ayam.

"Awalnya dikira ular biasa, tapi saat mau dipukul, (ularnya) berdiri dan mengembang kepalanya, kami takut. Sementara tutup dulu, apalagi di rumah banyak tumpukan kain," kata Sarmiati seperti dilansir detikcom, Senin (9/12/2019).

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten akhirnya turun tangan untuk mengevakuasi anak-anak ular kobra tersebut. Dari 13 ekor yang diinformasikan Sarmiati, mereka hanya mengevakuasi 6 (enam) ekor, karena selebihnya ternyata sudah dibunuhi satu persatu oleh Sarmiati dan keluarganya.

BACA JUGA: Gawat! Pegiat Reptil Benarkan Indonesia Tak Punya Antivenom Ular Kobra

Jadi mengkhawatirkan adalah, Kasi Pemadam Kebakaran Kantor Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Pemkab Klaten Sumino menegaskan belasan ular tersebut merupakan spesies king cobra, dengan panjang bervariasi, dari 30 sampai 50 cm.

"Iya king cobra. Dilihat sekilas ada kuning di lehernya. Yang diamankan ada enam ekor king cobra," kata Sumino. (Ilustrasi: thailandsnakes)