daerah

Rendah Curah Hujan, Petani Belu Terancam Gagal Tanam

Oleh: Ferdinandus Asy Editor: Afrizal Aziz 10 May 2020 - 11:37 kbrn-pusat
KBRN, Atambua : Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Belu Gerardus Mbulu mengatakan, kondisi perubahan iklim rendah curah hujan melanda wilayah Perbatasan Atambua Kabupaten Belu saat ini padahal sudah memasuki pertengahan Desember 2019, sudah bisa dipastikan untuk jadwal tanam petani di Musim Tanam I (MT I) untuk lahan kering pertanaman jagung, akan bergeser jadwal tanam.

Sebenarnya sempat beberapa kali turun hujan kata Kadis Tambun Belu, itupun masih dengan intensitas curah hujan rendah belum secara merata menguyur lahan tanam petani di 12 Kecamatan wilayah perbatasan Belu.

Kondisi ini berdampak luas terhadap aktifitas petani Belu, belum bisa menanam jagung dilahan garapan.

"Hujan begini memang belum bisa dilakukan tanam pada saat ini.

Kalau bulan Januari baru hujan, ini juga berdampak hasil pertanaman petani, curah hujan semakin tinggi khusus jagung harapan hidup kecil karena terendam air, kita hanya bisa berharap padi," kata Gerardus di Atambua Rabu (11/12/2019).

Menurutnya, apabila disesuaikan siklus musim penghujan wilayah daratan Timor Nusa Tenggara Timur (NTT), sedianya sudah dipertegahan Desember wilayah Belu sudah diguyur hujan lebat sehingga bisa dimanfaatkan petani untuk bercocok tanam, namun tidak demikian tahun ini terlambat turun hujan.

"Lahan kita sudah olah untuk musim tanam tahun ini target luas tanam jagung 750 Ha belum ditambah program "Tanam Jagung Panen Sapi" Galakan Program Pemerintah Propinsi inyervensi di Belu.

Alam sulit diprediksi, ini menjadi kendala belum turun hujan. Benih jagung padi sudah bagikan ke petani termasuk alat pertanian, tapi belum turun hujan," tandasnya.