info-publik

Maura, Remaja Inspiratif dari Banjarnegara

Oleh: Robin Abdulrahman Editor: 10 May 2020 - 11:36 kbrn-pusat

KBRN, Banjarnegara : Namanya Maura Putri, umur 16 tahun. Ketika SMP, dia adalah bintang sekolah, karena memiliki nilai UN tertinggi di SMPN 1 Sigaluh Banjarnegara. 

Bahkan nilai UN matematikanya pun sempurna, 100. Berbekal itu, ia masuk ke SMAN 1 Sigaluh, tanpa biaya alias gratis. Terlebih saat ini dengan program sekolah gratis dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, makin ringan beban Maura. Namun kebutuhan tentu bukan hanya biaya sekolah, ia mesti menyediakan juga transport untuk ke sekolah, 

Maura dibantu Lazis SMAN 1 Sigaluh. Di keluarga Maura, ada tiga adiknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Sementara ayah Maura, Mujiono, hanya pedagang bakso keliling. Sedangkan Emiyati, ibunya, sudah tidak bekerja tapi punya kemampuan membuat kue.

Hal itulah yang membuat Maura ingin berwirausaha dengan berjualan kue di sekolah, meski tak memiliki modal. Gayung bersambut, Yayasan Jumat Barokah Banjarnegara (JBB) memberi bantuan modal usaha bagi Maura dan ibunya untuk memulai berwirausaha, Jumat (3/1/2020).

Atas bantuan ini, Maura sangat senang dan berusaha mewujudkan mimpinya untuk sekolah sambil berwirausaha.

"Saya memang berkeinginan jualan kue, saya jual di sekolah, karena ibu saya bisa membuat kue. Tapi tidak ada modal. Alhamdulillah, JBB mau memberi bantuan modal. Saya sangat bersyukur," ujar Maura.

Pemberdayaan Warga Dhuafa

Pembina Yayasan JBB, Turiman mengungkapkan, program JBB ke depan memang diupayakan menuju pada pemberdayaan. Selama ini, menurutnya JBB sudah terlalu sering melaksanakan program yang sifatnya konsumtif. 

"Kita sejak 2016 sampai saat ini sudah 700 kali melaksanakan sarapan gratis untuk ratusan orang setiap Jumat. Bantuan sembako untuk dhuafa dalam program Ketuk Berkah juga sudah mencapai angka 900-an lebih. Saat ini kami mencoba program baru berupa pemberdayaan, kami beri nama program 'Naik Pangkat'. Kita beri modal usaha untuk dhuafa agar ada solusi permanen terhadap pengentasan kemiskinan," jelas Turiman.

Pada bagian lain, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 1 Sigaluh Heni Purwono yang berkesempatan menyalurkan bantuan tersebut mengucapkan terimakasih kepada JBB yang sudah membantu salah satu siswanya. Menurutnya, sinergi antar lembaga dengan sekolah dalam membantu siswa kurang mampu sangat diperlukan. 

"Betul saat ini SMA dan SMK digratiskan oleh Pemprov Jawa Tengah. Namun kebutuhan siswa 'kan tidak hanya biaya operasional. Ada biaya transportasi, peralatan sekolah dan lain-lain. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kerjasama dengan lembaga-lembaga sosial, filantropi, maupun corporate social responsibility perusahaan, sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam membantu pendidikan. Hal itu masih sangat diperlukan" tandas Heni.