Daerah

Narkoba Mengancam Keutuhan NKRI

Oleh: Dewi Suryati Editor: Taufik Hidayat 26 Jun 2024 - 18:22 Sintang

KBRN, Sintang: Setiap tahun, pada tanggal 26 Juni, dunia memperingati Hari Anti Narkoba Internasional. Pada tahun 2024, tema yang diangkat adalah "Masyarakat Bergerak, Bersama Melawan Narkoba Mewujudkan Indonesia Bersinar." Tema ini mencerminkan pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat dalam memerangi penyalahgunaan dan peredaran narkoba, yang tidak hanya merusak individu tetapi juga mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

Ancaman Narkoba terhadap Keutuhan NKRI

Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), Indonesia masih berada dalam situasi darurat narkoba. Penyalahgunaan narkoba telah menyusup ke berbagai lapisan masyarakat, dari perkotaan hingga pedesaan, dan dari kalangan muda hingga dewasa. "Narkoba tidak hanya merusak kesehatan fisik dan mental pengguna, tetapi juga berdampak buruk pada sosial dan ekonomi masyarakat," kata Kepala BNN, Dr. Petrus Reinhard Golose.

 

Dr. Suryani, seorang pakar psikologi dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa penyalahgunaan narkoba sering kali menyebabkan disintegrasi keluarga dan komunitas. "Ketika seseorang menjadi pecandu, dia cenderung mengabaikan tanggung jawab sosial dan keluarga. Hal ini bisa memicu konflik, kekerasan, dan bahkan kriminalitas, yang pada akhirnya mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional," tambahnya.

 

Upaya Pencegahan dan Penanggulangan

Peran aktif masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan narkoba sangatlah krusial. Prof. Dr. Siswanto, pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Gadjah Mada, menekankan pentingnya pendekatan yang holistik dan inklusif. "Kita perlu melibatkan berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, kepolisian, dan organisasi masyarakat, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan narkoba," ujarnya.

 

Inisiatif Masyarakat dalam Melawan Narkoba

Salah satu contoh keberhasilan inisiatif masyarakat adalah program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) yang diinisiasi oleh BNN. Program ini telah berhasil mengurangi angka penyalahgunaan narkoba di beberapa desa di Indonesia. "Dengan melibatkan tokoh masyarakat, pemuda, dan organisasi lokal, kita bisa menciptakan kesadaran kolektif tentang bahaya narkoba dan cara menghindarinya," jelas Dr. Golose.

 

Selain itu, pentingnya edukasi sejak dini juga ditekankan oleh Dr. Maria Ulfa, seorang pakar pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta. "Pendidikan anti narkoba harus dimulai dari tingkat sekolah dasar. Anak-anak harus diberi pengetahuan dan keterampilan untuk mengenali dan menolak narkoba sejak dini," kata Dr. Maria.

 

Bersama Mewujudkan Indonesia Bersinar

Melawan narkoba bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan kerjasama dan komitmen dari seluruh elemen masyarakat, kita bisa menciptakan Indonesia yang bebas narkoba dan lebih baik. Prof. Dr. Siswanto mengajak seluruh masyarakat untuk tidak hanya menjadi penonton tetapi juga pelaku aktif dalam upaya ini. "Setiap tindakan kecil, seperti mengedukasi keluarga dan tetangga tentang bahaya narkoba, bisa memberikan dampak besar dalam jangka panjang," pungkasnya.

 

Mari kita bergerak bersama, melawan narkoba untuk mewujudkan Indonesia Bersinar, dan menjaga keutuhan NKRI. Selamat Hari Anti Narkoba Internasional 2024!