info-publik

Yanti Noor, Sosok yang Pengaruhi Musik Chrisye menjadi “nge-pop”

Oleh: iman Editor: Heri Firmansyah 10 May 2020 - 11:32 kbrn-pusat
KBRN, Jakarta : Istri mendiang Chrisye, Gusti Firoza Damayanti Noor biasa disapa  Yanti Noor telah meninggal dunia pada Sabtu (8/2/2020) pukul 12:15 WIB di Cipanas, Jawa Barat karena penyakit stroke yang dideritanya.

Tidak banyak yang tahu tentang karir bermusik seorang Yanti Noor. Khalayak umum lebih mengenal beliau sebagai istri dari almarhum Chrisye, yang lebih dahulu meninggalkan kita semua di tahun 2007. 

"Di balik perannya sebagai seorang ibu dan istri bagi keluarganya, Yanti Noor nyatanya memiliki karir bermusik yang cukup cemerlang," kata Pemerhati Musik dari Alunan Nusantara, Arbhi kepada rri.co.id, Minggu (09/02/2020).

Yanti memulai karir bermusiknya di awal tahun 1960-an dengan membentuk band anak-anak bersama saudara-saudaranya. "Dari sinilah nama Noor Bersaudara didapat, yaitu dari personilnya yang semuanya masih bersaudara," jelas Arbhi.
 
Noor Bersaudara kerap tampil di acara-acara musik yang diadakan oleh TVRI. Di luar penampilan di TVRI, Noor Bersaudara juga aktif mentas di berbagai ajang lomba. Selain itu, toko swalayan dan tempat hiburan selalu menjadi incaran Noor Bersaudara untuk unjuk gigi.

"Berkat penampilannya yang menarik perhatian, namanya mulai dikenal oleh publik," ujarnya.

Ketenarannya membuat Noor Bersaudara akhirnya dilirik oleh salah satu label kenamaan di ibu kota, yaitu Pramaqua. Tahun 1975 menjadi tahun perdana bagi Noor Bersaudara untuk merilis album. Berkat ketenaran yang telah dicapai sebelumnya, penjualan album ini pun cukup laris di pasaran.  

Album perdananya ini membuat Noor Bersaudara mendapat julukan sebagai “grup pertama di Indonesia dengan aransemen vokal progresif”.

"Julukan tersebut didapat dari ciri khas mereka saat melantunkan repertoar-repertoarnya," sebutnya.

Keunikannya ini rupanya menarik perhatian pelaku musik saat itu. Alhasil, Noor Bersaudara kembali merilis album di tahun 1977 dibawah arahan penata musik jazz handal, Jack Lesmana. Jack dengan combo-nya, yaitu Karim Suweileh, Benny Likumahuwa, Perry Pattiselanno, dan sang anak, Indra Lesmana yang sangat kental dengan unsur jazz-nya berhasil memadukan musik jazz dengan aransemen vokal khas Noor Bersaudara.

"Hasilnya menjadi sesuatu yang unik dan luar biasa. Kelak di tahun 2007, majalah Rolling Stone Indonesia menobatkan album ini di urutan ke-88 dalam 150 Album Terbaik Indonesia Sepanjang Masa," imbuhnya.

Di tahun yang sama, Noor Bersaudara juga terlibat di Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) 1977 yang kelak album ini berperan dalam mengubah arus musik pop di Indonesia. Di album tersebut, Noor Bersaudara menyanyikan 4 karya peserta LCLR, yaitu “Tuhan” (bersama Ferdy Fardian) karya Masri, serta 3 lagu karya Vocal Group SMA III, yaitu “Angin” (bersama Dhenok Wahyudi dan Chrisye), “Di Malam Sang Sukma Datang” (bersama Chrisye), dan “Akhir Dari Sebuah Opera”.
Seluruh lagu tersebut di aransemen oleh Yockie Suryo Prayogo, Keenan Nasution, dan Donny Fattah.

Popularitas Noor Bersaudara semakin menanjak seiring dengan dirilisnya 2 album mereka di tahun-tahun berikutnya.

Disamping karirnya bersama Noor Bersaudara, suara Yanti juga bisa kita dengar di album musisi lain. Keterlibatan suara Yanti bisa kita dengar pada album “Selangkah Ke Seberang” (1979) dari Fariz RM pada lagu “Mega Bhuana”, “Bisik Perindu”, dan “Fajar Yang Terpaksa”; album “Lentera” (1979) dari Harry Sabar pada lagu “Resah”; dan menjadi vokal latar pada album “Sapa Semesta” (1982) dari Raidy Noor yang juga merupakan saudara kandungnya.

Menurut Arbhi karir bermusik Yanti berhenti saat ia menikah dan memutuskan untuk lebih ingin mengurus rumah tangganya bersama sang suami, Chrisye, pada tahun 1982. Walaupun sebelumnya mereka pernah berada dalam sebuah lagu bersama-sama, namun Yanti memutuskan untuk tidak melanjutkan karir bermusiknya dan lebih ingin fokus kepada rumah tangganya.

"Kehadiran Yanti sebagai istri cukup mempengaruhi Chrisye dalam gaya bermusiknya," kata Arbhi. 

Pasca menikah dengan Yanti, lanjutnya Chrisye cenderung merilis album dengan gaya musik yang lebih “nge-pop” dibanding album-album sebelumnya yang cenderung beraliran progresif. Beberapa lagu seperti “Malam Pertama”, “Hening”, dan “Anak Manusia” yang dirilis di tahun 1983 adalah beberapa contohnya. 

"Lagu-lagu yang “nge-pop” ini cenderung lebih laku dibanding lagu-lagu pada album sebelumnya,"terang Arbhi.

Memasuki pertengahan 80-an, Chrisye muncul ke publik dengan gaya barunya yang lebih riang dan cerah dengan dirilisnya beberapa lagu bertempo riang seperti “Aku Cinta Dia”, “Hip-Hip Hura”, dan “Anak Sekolah”. Lagu-lagu tersebut sangat laku di pasaran. 

"Sejak saat itu, nama Chrisye semakin melambung tinggi menjadi penyanyi papan atas tanah air," ujarnya.

Momen paling menarik Yanti dalam karir bermusik Chrisye adalah di tahun 1997 ketika Chrisye melakukan proses rekaman untuk album “Untukku”. Di dalam album tersebut ada sebuah lagu berjudul “Ketika Tangan dan Kaki Berkata” karya Taufik Ismail. 

"Ketika proses rekaman lagu tersebut, Chrisye beberapa kali tidak bisa menyanyikan syair yang ternyata syair tersebut merupakan interpretasi dari QS: Yaasin ayat 65," terangnya.

Chrisye kerapkali menangis ketika hendak take vocal lagu tersebut. Sampai satu waktu, Chrisye mengajak Yanti untuk pertama kali seumur hidupnya untuk menemaninya di studio ketika rekaman lagu ini sedang berlangsung. 

Yanti yang menyetujui permintaan sang suami akhirnya hadir diluar ruangan rekaman sembari menunggui sang suami yang sedang take vocal. Tak butuh waktu lama, Chrisye berhasil menyanyikan lagu ini dalam satu kali take vocal dengan mudah kala sang istri menemaninya di studio rekaman.

Di dalam album ini juga Yanti menyumbang satu buah syair untuk lagu berjudul “Negeriku” yang ia tulis bersama Rina RD. 

Kini, Yanti Noor telah berpulang ke sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa. Ia dimakamkan satu lubang dengan sang suami, Chrisye di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2020).

" Istirahat dengan tenang mba Yanti Noor, semoga ALLAH memberikan tempat terindah di sisiNya. Amin. mba Yanti  akan di tumpuk dimakamkan mas Chrisye," kata Chitra Nartomo salah seorang kerabat Yanti Noor di akun Instagramnya. (Foto: Instagram/chitranartomo)