teknologi

Digitalisasi Selamatkan Dokumen Sejarah Di Rekso Pustoko Pura Mangkunegaran

Oleh: Arga Dirgantara Editor: Syarif Hasan Salampessy 10 May 2020 - 11:32 kbrn-pusat
KBRN, Surakarta: Rekso Pustoko Pura Mangkunegaran merupakan salah satu perpustakaan tertua yang ada di kota Solo. Perpustakaan yang telah berdiri semenjak 152 tahun yang lalu itu menyimpan banyak koleksi buku dari berbagai macam jenis.

Dari cerita pewayangan, adat istiadat, dongeng, dan hingga pariwisata jaman dulu tersimpan rapi di dalam perpustakaan, bahkan, juga ada puluhan naskah kuno dengan berbagai macam bahasa dari jepang, belanda, serta aksara daerah nusantara.

Kepala Perpustakan Rekso Pustaka Pura Mangkunegaran Darweni menjelaskan terdapat sekitar 11 ribu dokumen bersejarah berupa manuskrip, arsip tekstual serta jenis buku lainnya di Rekso Pustoko, namun sayang sebagian besar dokumen penting tersebut banyak termakan usia hingga mengalami kerusakan.

"Koleksi kita ada sekitar 11 ribu berbagai macam, ada manuskrip, arsip kontekstual, dll, sebagian memang sudah ada yang rusak," terang Darweni, Kamis (13/2/20/2020).

Menurut Darweni, setiap lembaran kertas hanya memiliki masa guna sekitar 50 tahun, sedangkan berbagai dokumen di Rekso Pustoko hampir seumur dengan awal perpustakaan dibangun.

"Memang dokumen disini sudah cukup lama, bahkan ada yang sudah ada sejak perpustakaan ini berdiri, jadi memang sebagian kertasnya sudah rapuh dan harus hati-hati memakainya, itu memang usia, rata-rata usia kertas itu kan cuman 50 tahun," terangnya. 

Untuk itu, Darweni memutuskan bekerjasama dengan pihak ke tiga yakni PT Unibless Indo Multi melakuan digitalisasi dokumen bersejarah, guna mengurangi resiko kerusakan naskah. Hingga awal tahun sudah terdapat 3.132 dokumen yang berhasil di digitalisasi.

"Jadi kita memang bekerjasama dengan pihak ketiga PT Unibless Indo Multi itu untuk alih media jadi digitalisasi, dengan itu dokumen jadi lebih aman," terangnya. 

Dikatakan Darweni dalam proses digitalisasi memang membutuhkan waktu yang lama dalam satu lembar, bahkan jika dalam kondisi rusak memerlukan waktu sekitar 1 menit per 1 lembar.

"Kemarin memang proses digitalisasi ini cukup lama, apalagi untuk dokumen yang umurnya tua, dan kertasnya rapuh, kadang 1 lembar itu bisa butuh sekitar 1 menit lebih," katanya. 

Selain itu darwani mengatakan Rekso pustoko juga memiliki salah satu buku tertua yang disimpan didalam perpustakaan yakni buku tulisan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I yang ditulis pada tahun 1769.

"Ya disini ada dokumen paling tua itu tulisan Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I itu tahun 1769 masih berhuruf jawa dan transkrip, isinya tentang raja-raja tanah jawa sama sejarah sejak nabi adam," pungkasnya.