info-publik

Kerupuk Sanjai, Warisan Peradaban yang Tak Lekang Oleh Waktu

Oleh: Darwyta Roza Editor: 10 May 2020 - 11:32 kbrn-pusat

Berawal dari Tidak Sengaja

Kerupuk Sanjai awalnya berasal dari kegiatan amai / Ibu Jala, yang kerap membuat makanan berbahan dasar singkong. Ia sangat suka berinovasi mulai dari membuat kacimuih (perpaduan ketela pohon dan parutan kelapa) hingga coba memotong ubi kemudian digoreng.

Dan ternyata, berawal dari eksplorasi kuliner tersebut, didapati bisa menjadi kerupuk. Oleh karena itu, jadilah camilan tradisional Kerupuk Sanjai. demikian cerita salah seorang masyarakat Sanjai, Tuti Widya kepada RRI, Jumat (14/02/2020).

“Kerupuk Sanjai ini terjaga turun-temurun dari tahun ke tahun, dimasak oleh amai-amai (ibu-ibu) di daerah Sanjai hingga sekarang. Akan tetapi sekarang daerah lain sudah banyak yang membuatnya. Tapi yang jelas, aslinya, Kerupuk Sanjai berasal dari daerah Sanjai,” terang Tuti.

Sejarah pun saling bersambut, bahwa Kerupuk Sanjai ini sudah diperdagangkan masyarakat Sanjai sejak awal mula kemunculannya di Los Galuang, Pasa Ateh atau Pasar Atas Bukittinggi.

Kebetulan pasar tersebut merupakan pusat jual beli masyarakat yang datang dari berbagai daerah seperti Luhak Agam, Luhak Tanah Datar, dan Luhak Lima Puluh Kota.

“Masih jelas dalam ingatan, ketika saya masih kecil, di pusat pertokoan Pasa Ateh pada tahun 1970-an, orang–orang berjualan berbagai macam barang dagangan. Ada yang menjual pakaian, alat pertanian, alat rumah tangga, hingga makanan ringan khas Bukittinggi, yaitu Sanjai," kenang warga Agam, Amak Net (58) kepada RRI.

BACA JUGA: Kuliner Nasi Kapau Asal Sumbar jadi Daya Tarik Wisatawan

Sementara itu, salah seorang pedagang Pasar Atas Bukittinggi, Yeni Artati (58) ikut menuturkan, kebanyakan para penjual Kerupuk Sanjai yang ada saat ini sudah bukan warga asli Sanjai, yang justru hanya menjadi produsen 'belakang layar' saja.

“Untuk sekarang di Pasar Atas, warga Sanjai kebanyakan hanya memproduksi Kerupuk Sanjai saja dan di drop kepada penjual di sini," ucapnya lugu.

Seiring meningkatnya popularitas oleh-oleh khas Bukittinggi tersebut, akhirnya daerah Sanjai dijadikan sebagai Kampung Wisata Manggis Gantiang oleh pemerintah setempat.