KBRN, Banyumas: Tawuran masih menjadi bentuk kenakalan remaja yang marak dilakukan oleh pelajar atau kalangan remaja. Terdapat berbagai faktor yang melatarbelakangi maraknya tawuran, sehingga mengakibatkan adanya tantangan dalam upaya pencegahannya.
Oleh karena itu, pendidikan keluarga dianggap penting sebagai faktor utama dalam upaya pencegahan tawuran. Hal tersebut disampaikan Kepala SMK Negeri 3 Banyumas, Heppy Budi Kurniawan.
“Kalau pendidikan keluarganya kurang sehat, tentunya pondasi utama pendidikan karakter menjadi tidak sehat,” katanya saat diwawancarai RRI, Jumat (28/6/2024).
Selain itu, faktor lingkungan juga menjadi tantangan yang berkaitan dengan perkembangan dan pergaulan anak. Sebagai salah satu cara dalam menghadapi tantangan tersebut, sekolah harus berupaya dalam menciptakan ruang berekspresi bagi siswa-siswinya.
Contohnya di SMK Negeri 3 Banyumas yang menyediakan tempat-tempat untuk mewadahi siswa-siswinya dalam hal berekspresi. Di mana siswa-siswi menyalurkan ide-idenya, dan melatih jiwa kepemimpinan.
Meski begitu, pihak sekolah tetap membangun koordinasi maupun kolaborasi yang baik dengan orang tua, lingkungan, dan pihak-pihak terkait. “Itu karena faktor-faktor tantangannya tidak hanya dari sekolah saja, tapi justru berasal dari keluarga, lingkungan atau eksternal,” ujar Heppy.
Heppy berharap dengan adanya ruang berekspresi yang semakin luas, para pelajar dapat mewujudkan ruang kompetisi yang postif dan sehat. Sehingga tidak ada perselisihan di kalangan pelajar.
“Misalnya penyelenggaraan kompetisi olahraga antar sekolah dengan melibatkan pelajar di Kabupaten Banyumas hingga pemerintah daerah Kabupaten Banyumas,” ucapnya kembali.