peristiwa

Beredar Video Virus Corona Masuk Medan, Dinkes-RSUPHAM: Hoax

Oleh: Indra Widyastuti Editor: Heri Firmansyah 10 May 2020 - 11:32 kbrn-pusat
KBRN, Medan : Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM) membantah isu adanya pasien terjangkit virus corona (COVID-19) di Kota Medan.

Hal itu menanggapi beredarnya sebuah video dari seorang pria pada Jumat (14/2/2020) siang, yang menyebutkan bahwa virus corona sudah masuk ke wilayah Medan dan Sumut. Dalam video berdurasi 49 detik itu, seorang pria yang tidak diketahui identitasnya dan mengenakan masker menyebut bahwa saat ini ada pasien tengah dirawat di RSUPHAM karena corona.

Menanggapi video tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dr Aris Yudhariansyah menegaskan bahwa hal itu adalah berita bohong atau hoax. Ia menyampaikan, sampai saat ini belum ada satupun kasus COVID-19 yang ditemukan di wilayah Sumut.

"Kami tegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus COVID-19 di Sumut," tegasnya.

Aris menjelaskan, hingga Kamis (13/2), berdasarkan data WHO, jumlah global kasus konfirmasi COVID-19 mencapai 46.997 kasus. Di China terdapat 46.550 kasus konfirmasi, dan di luar China ada 447 kasus konfirmasi.

Sementara untuk kematian, di China telah terdapat 1.368 kasus kematian yang disebabkan virus tersebut. Sedangkan untuk di luar China, sejauh ini hanya ada satu kasus kematian saja, yakni di negara Filipina.

"Untuk Indonesia termasuk Sumut, sejauh ini belum ada satupun kasus konfirmasinya," pungkasnya.

Senada, Kassubag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, sejauh ini rumah sakit milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut belum ada merawat pasien suspect COVID-19. Karenanya ia meminta siapapun agar tidak menyebarkan berita hoax, karena akan dapat meresahkan dan menimbulkan kepanikan di masyarakat.

"Bagi pihak-pihak yang sering menyebarkan hoax terkait hal tersebut (virus corona), kami minta untuk berhenti menyebarkan informasi tidak benar yang dapat meresahkan dan menimbulkan kepanikan di masyarakat," pungkasnya.