kuliner-nusantara

Semarak Jenang Hari Jadi Solo Makin Ramai, Walikota: Filosofi Membangun NKRI

Oleh: Mulato Isha'an Editor: Nugroho 10 May 2020 - 11:31 kbrn-pusat
KBRN, Surakarta: Hari jadi Kota Solo ke 275 dimeriahkan dengan Semarak Jenang Solo di nDalem Joyokusuman, Kelurahan Gajahan Pasarkliwon, Senin (17/2/2020).

Puluhan ribu takir jenang (tempat dari daun pisang) disajikan dalam pesta jenang tersebut. Ada 17 macam jenang yang disajikan dalam Semarak Jenang 2020 ini.

Di antaranya bubur sumsum, bubur procot, bubur abang putih, bubur sengkolo, jenang katul jenang grendul sampai jenang pati. Kepala Dinas Pariwisata Surakarta Hasta Gunawan mengatakan, semua jenang ini mengandung filosofi proses kehidupan manusia di bumi. 

Mulai dari proses pembuahan sampai dengan meninggal dunia digambarkan dalam wujud jenang. Semarak Jenang ini juga sebagai bentuk pelestarian budaya dan kuliner tradisional Jawa. 

"Ada 17 jenis kalau takir ada 10 ribuan. Tenannya berjumlah 275 dari sekolah, Kelurahan, komunitas, perbankan, perhotelan dan hica ikatan chef Indonesia. Ini gambaran perilaku orang hidup sudah digambarkan dengan 17 jenang itu tinggal tergantung maknanya. Misal procot dibagi masyarakat yang akan melahirkan," jelasnya.

Sebelum Semarak Jenang Solo, berlangsung kirab jenang dari Sriwedari menuju nDalem Joyokusuman. Kirab melintasi jalan Bhayangkara, dan Veteran. 

Kirab menunggang dokar, andong dan bendi ini dilakukan setelah upacara hari jadi di Stadion Sriwedari selesai. Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menjelaskan bahwa filosofi Jenang tidak lepas dari komitmen membangun negara dan menjaga keutuhan NKRI.

"Jejeging Nagari Ono ing ati. Sehingga kalau kita semua ini memiliki komitmen yang sama tegaknya NKRI kita tanamkan masing-masing, maka perbedaan pendapat, agama, suku tidak akan muncul di masyarakat. Maka semua jenis jenang itu menjadi kebutuhan semua warga di Indonesia," jelasnya.

Walikota mengklaim Semarak Jenang Solo ini lebih sukses dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain tempatnya yang baru sajian jenang juga lebih menarik. "Ini ramai lebih baik. Saya ikut andil jadi tidak ada yang dibuang," ujar Pria yang akrab disapa Rudy itu.

Sementara itu pengunjung Semarak Jenang Rumekso warga Karanganyar mengaku sengaja datang bersama istri untuk menikmati sajian kuliner setiap perayaan hari jadi Solo itu. Ia mendapat beberapa sajian bubur yang khas dilidah.

"Ini dapat bubur lemu sambal goreng. Enak mas enak. Dibandingkan bubur lemu biasa? Sama ya enaknya," ujar pasutri dari Desa Wonorejo itu.

Dia mengaku setiap tahun ada Semarak Jenang selalu menyempatkan waktu untuk hadir menikmati sajian kuliner bubur gratis. Setidaknya turut menyemarakkan hari jadi Kota Solo.