internasional

Kapal Hantu, Perjalanan MV Alta Sejak Oktober 2018 Sampai Februari 2020

Oleh: Editor: 10 May 2020 - 11:31 kbrn-pusat

KBRN, Jakarta : Seperti pemberitaan media Internasional dan lokal di Indonesia, Merchant Vessel Alta (MV Alta), kapal cargo, terdampar dalam posisi kandas terjepit di atas batu, dekat Ballycotton, sebuah desa nelayan di County Cork, Irlandia, yang menghadap ke Laut Celtic.

MV Alta dijuluki Kapal Hantu atau Ghost Ship. Kenapa demikian? Karena dia terbawa ombak, berkelana sendirian melintasi Amerika, Afrika dan Eropa sampai Spanyol, hingga akhirnya dihantam Badai Denis di perairan Irlandia, sampai kandas di Pantai Cork.

"Ditinggalkan oleh para awaknya, kapal barang itu membuat perjalanan yang sepi melintasi Atlantik, sebuah kapal hantu yang sepertinya tidak pernah ditakdirkan untuk berlayar," tulis Rory Carroll, koresponden Irlandia, dilansir The Guardian, Senin (17/2/2020).

Benarkah demikian? Kalau begitu mari sama-sama baca kelanjutannya.

Pada 2 Oktober 2018, pejabat lokal Kepulauan Bermuda terus memantau dan mengirimkan bantuan kepada Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) yang sedang menangani sebuah kapal cargo bernama MV Alta yang sudah sejak satu bulan sebelumnya terombang-ambing sekitar 1.300 mil tenggara Bermuda. Di dalamnya ada 10 kru, sudah termasuk seorang perwira (kapten).

BACA JUGA: MV Alta : Kapal Hantu Satu Tahun Melintas Dunia, Tanpa Awak dan Mesin

Sementara itu, persediaan makanan di atas kapal tersebut mulai habis. Dan sebuah pesawat Coast Guard tiba di Bermuda, kemudian menjatuhkan bahan makanan ke atas kapal dari udara. 

Suplai makanan berlangsung 2-11 Oktober 2018. Dan setelah melakukan pembicaraan, akhirnya diambil keputusan mengevakuasi seluruh kru dari dalam kapal untuk dipulangkan melalui Bermuda menuju Puerto Rico.

Juru bicara Pusat Operasi Maritim Bermuda mengatakan, RCC Bermuda terus membantu USCG Coastguard dengan insiden yang melibatkan kapal kargo berbendera Tanzania, MV Alta," demikian dikatakannya seperti ditulis Pascal Sheehy, hellenicshippingnews, 11 Oktober 2018 silam.

Menurut data otoritas laut dan pantai Bermuda, MV Alta bersama 10 kru di dalamnya sedang menempuh perjalanan dari Yunani ke Haiti, kemudian terhenti 1.300 mil di tenggara Bermuda akibat kerusakan mesin yang parah. 

“Upaya sebelumnya, pemilik kapal coba mengirim bantuan kapal pengganti dari Venezuela, Guyana, dan Bahama, namun tidak berhasil. Sementara persediaan makanan dan semua kebutuhan kru dilaporkan hampir habis. Kemudian pesawat USGC C-130 datang ke Bermuda pada Selasa, 2 Oktober untuk kemudian menyuplai makanan ke MV Alta," katanya.

Selanjutnya, USCG Cutter Confidence milik AS tiba di lokasi pada Senin, 8 Oktober 2018, dan menawarkan bantuan kepada semua kru. Sementara itu, kejelasan mengenai kedatangan kapal bantuan dari pemilik kapal semakin tidak jelas.

Akhirnya, setelah melalui banyak pertimbangan, kemudian memperhatikan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan terhadap mesin kapal yang rusak tersebut, 10 awak kapal yang terdiri dari warga negara Panama, Honduras, dan Yunani memutuskan untuk minta evakuasi ke darat. Mereka memilih meninggalkan MV Alta.

Otoritas keamanan Kepulauan Bermuda dan Amerika Serikat menyatakan, evakuasi berjalan lancar, serta tidak ada sakit maupun cedera yang diderita para kru selama berada di atas kapal MV Alta selama ini. Namun kapal tetap ditinggalkan di sebelah tenggara Bermuda sambil menyerahkan upaya penyelamatan kepada pemilik kapal.

BACA JUGA: Kapal Hantu : Sejarah, Mitos dan Kenyataan

Sejak evakuasi hingga beberapa bulan berikutnya, tak ada seorangpun yang memperhatikan lagi keadaan kapal, termasuk otoritas keamanan di Bermuda. Sampai akhirnya, pada 3 September 2019, Kapal Patroli Es Angkatan Laut Kerajaan Inggris Raya, HMS Protector, yang bertugas di sepanjang Antartika, mengunggah foto MV Alta yang terombang-ambing sendirian di tengah samudera.

"Dua hari yang lalu @hmsprotector menemukan Merchant Vessel yang tampaknya ditinggalkan sementara di pertengahan Atlantik. Kami menutup kapal untuk melakukan kontak dan menawarkan bantuan kami, tetapi tidak ada yang menjawab! Sementara investigasi berlanjut, kami tidak dapat memberi Anda detail lebih lanjut tentang peristiwa aneh ini." tulis HMS Protector melalui akun Twitter resminya @hmsprotector, seperti dilihat RRI Online, Selasa (18/2/2020).

Namun begitu, HMS Protector juga tidak ingin menmgambil resiko, hingga kemudian meneruskan perjalanan. Sedangkan MV Alta sendiri dalam keadaan tanpa awak dan mesin rusak (tidak menyala), meneruskan perjalanan mengikuti kemana saja ombak laut membawanya.

Akhirnya, dalam perjalanan anehnya di Eropa, ia dihantam Badai Denis dan terdampar dalam posisi kandas terjepit di atas batu, dekat Ballycotton, sebuah desa nelayan di County Cork, Irlandia, yang menghadap ke Laut Celtic, sampai hari ini.

Akun Twitter Ballycotton Sea Adventures, @BCSeaAdventures, sempat mengunggah informasi mengenai terdamparnya MV Alta di pinggir pantai.

"Selama #StormDenis, kapal 'Alta' sepanjang 80 meter ini terdampar 3 mil sebelah barat #Ballycotton. Itu adalah kapal kargo yang ditinggalkan di Bermuda Tenggara pada Oktober 2018. Kapal itu terakhir terlihat di lepas pantai Afrika Barat pada September 2019 dan telah mengembara ke laut sampai hari ini." demikian unggahan Ballycotton Sea Adventures melalui , seperti dilihat RRI Online, Selasa (18/2/2020).

Sumber : Pascal Sheehy/southern editor/RTE
Foto : RTE