politik

Masyarakat Se-Kalimantan Sepakat Dukung Kaltim Sebagai Ibukota Baru

Oleh: Syahrul Sani Editor: Heri Firmansyah 10 May 2020 - 11:31 kbrn-pusat

KBRN, Pontianak : Masyarakat Se-Kalimantan sepakat mendukung penuh Propinsi Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara Baru (IKNB). Hal itu terungkap setelah lima gubernur dan perwakilan masyarakat se Kalimantan menyatakan sikap dengan menandatangani kesepakatan Kaltim sebagai IKN pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional Kalimantan Tahun 2020. Dimana, Kalbar ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggara.

Menanggapi telah disepakatinya Kaltim sebagai Ibukota Negara, Gubernur Kaltim Isran Noor mengemukakan, hal ini tentu memperkuat pernyataan Presiden Joko Widodo terkait pemindahan Ibukota ke Pulau Kalimantan. Pihaknya merasa bersyukur dan bahagia, Kaltim ditetapkan sebagai Ibukota baru selanjutnya dengan mendapat dukungan penuh  dari masyarakat Kalimantan.

“Seluruh masyarakat Kalimantan mendukung semua, jadi tidak ada resistensi, bersyukur dan bahagia dengan adanya penetapan Kaltim sebagai Ibukota yang akan datang,” ungkapnya Rabu (19/02/2020).

Isran Noor menuturkan, terkait persiapan berdirinya Ibukota baru, saat ini terus dilaksanakan, dimana melalui DPR sedang menggodok Undang-undang mengenai IKN, sembari menunggu rampungnya badan otorita serta Peraturan Presiden (Perpres) yang akan diumumkan oleh presiden.

“Persiapan jalan terus, sekarang lagi menggodok undang-undang badan otorita dan Perpres yang akan diumumkan presiden,” imbuhnya.

Sementara itu, Staf Khusus Bidang Komunikasi (Juru Bicara) Presiden Joko Widodo Fadjroel Rachman yang secara khusus datang menghadiri Pembukaan Musrenbang Regional Kalimantan 2020 di Kalbar mengapresiasi kepada lima gubernur dan masyarakat Kalimantan, dengan telah memberikan dukungan penuh Penajam Paser Utara Kaltim menjadi Ibukota Negara.

“Atas nama Presiden Republik Indonesia,  kami menyatakan terima kasih sebesarnya dan sehormatnya, atas dukungan lima gubernur di Kalimantan untuk Ibukota Negara di Kabupaten Penajam Paser Utara-Kaltim. Semoga perpindahan ibukota di tahun 2024, berjalan mulus, tidak hanya Kaltim yang mendapat keuntungan, tapi propinsi lainnya di Kalimantan juga sama,” tukasnya.

Sebagai warga Kalimantan, terutama Kalimantan Selatan, Fadjroel Rachman juga turut berbahagia dan gembira, akhirnya Ibukota Negara bakal berada di Pulau Kalimantan. Yang paling penting menurutnya adalah dampak positif berbagai sektor terkait keberadaan Ibukota Negara di Pulau Kalimantan, apalagi dana yang digelontorkan untuk pembangunan Ibukota Negara hampir mencapai Rp500 Triliun.

“Saya kan orang kalimantan, makanya saya minta ijin Pak Presiden, sebagai orang kalimantan karena ingin mendukung ibukota negara baru,” tuntasnya.

Sementara itu, usai menghadiri dan membuka Musrenbang Regional Kalimantan, Mendagri Tito Karnavian  menyatakan, pindahnya ibu kota ke pulau berjuluk Borneo, akan membawa banyak manfaat khususnya pads perbaikan kesejahteraan masyarakat.

“Multiplier efeknya akan  luar biasa, bukan sekedar butuh makan, tapi konektifitas akan terbangun dengan sendirinya. Kedutaan-kedutaan besar akan pindah  otomatis bandara akan langsung dari berbagai negara. Tidak hanya Kaltim, daerah sekitarnya juga akan terdongkrak,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu Mendagri Tito juga menyampaikan rencana pembangunan yang akan dilakukan pemerintah pusat di pulau lalimantan. Antara lain, peningkatan pembangunan infrastruktur, pendidikan dan peningkatan kualitas layanan kesehatan.  

Mendagri juga mengapresiasi keseriusan lima provinsi di pulau kalimantan, karena terbukti mampu menyelaraskan visi dan misi pembangunan daerah masing-masing di musrenbang regional itu. Hal itu antara lain ditandai, dengan digelarnya Musrenbang Regional Kalimantan yang sejauh ini menjadi Musrenbang Regional pertama di Indonesia.