teknologi

Pembangunan Industri Penerbangan Batam Dinilai Strategis dan Diuntungkan FTZ

Oleh: Ahmad Rivai Kasim Editor: Mosita Dwi Septiasputri 10 May 2020 - 11:31 kbrn-pusat
KBRN, Batam: Pembangunan Batam sebagai kota industri terus berkembang dengan adanya rencana pembangunan fasilitas Final Assembly pesawat R80 oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI). Batam dinilai cocok oleh ahli aviasi untuk memegang industri tersebut dilihat dari bandara yang ada lengkap dengan fasilitas Maintenance Repair and Overhaul yang akan terus berkembang sampai dengan 10 tahun kedepan.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia, Andi Alisjahbana mengatakan Industri Aviasi akan diuntungkan jika benar-benar dibangun di Batam dikarenakan status Free Trade Zone mengingat banyaknya komponen yang berstatus impor, selain itu sudah tersedianya bandara dengan lahan dan landasan yang memadahi dan potensi spill over dari Singapura.

"Memang yang luar biasa dari batam ialah Free Trade Zone tidak dipungkiri bahwa material dari pesawat terbang itu masih di import, dengan adanya Free Trade Zone ini akan menjadi sangat menolong lalu kita memiliki airport yang luar biasa saya sudah lihat tanahnya dan landasan sebegitu panjang terus kemudian terdapat kedekatan dengan singapura karena ini bisa melakukan spill over dari Singapura untuk bisa ke Batam tetapi yang mestinya kita butuh persiapkan terutama ada politeknik dan sebagainya adalah kualifikasi-kualifikasinya, ada engga?" Ucap Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia, Andi Alisjahbana, Kamis (20/2/2020).

Andi menekankan untuk memperkuat seluruh potensi yang ada harus dilengkapi dengan tenaga kerja yang mumpuni, hal ini dimulai dengan pendidikan vokasi bidang kedirgantaraan yang nantinya harus melengkapi kualifikasi-kualifikasi tertentu. 

Menanggapi hal itu, Direktur Politeknik Negeri Batam Priyono Eko Sanyoto mengatakan kampusnya sudah menyiapkan kebutuhan tenaga kerja terampil di bidang teknik perawatan pesawat udara melalui pembelajaran para mahasiswa Program Studi D3 Perawatan Pesawat Udara sekaligus juga sebagai fasilitas pelatihan bagi taruna Aircraft Maintenance Training Organization (AMTO) berlisensi international  yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Batam. (ARK)