KBRN, Cirebon: Salah satu hal menyebalkan ketika karaoke bersama teman-teman bahkan keluarga adalah kesulitan menemukan judul lagu yang disukai bahkan diketahui bersama. Karena salah satu tujuan utama karaoke, selain tidak menangis saat menyanyikan lagu paling relate untuk kisah paling sedih yang kita telah lalui adalah sing a long bersama-sama.
Karaoke yang dimaksud di atas adalah karaoke yang kita semua pernah lakukan, tapi karaoke yang saya bahas kali ini adalah karaoke yang tidak terbatas oleh ruang sempit. Alias karaoke yang tidak perlu menghitung berapa jumlah anggota/pesertanya. Dan jika kamu masih belum paham yang saya maksud, silakan ketik nama Oomleo Berkaraoke di mesin pencarian ponsel pintarmu. Sekarang juga.
Awal 2000an adalah tahun-tahun dimana sang Bapak Karaoke Nasional atau Oomleo memulai bidang profesi yang baru, yaitu Imam Karaoke. Konsep yang ditawarkan oleh Oomleo yang juga merupakan personil dari band Goodnight Electric ini adalah karaoke tapi dilakukan di luar ruangan karaoke. Mulai dari Bar, Kafe, panggung pertunjukan hingga lapangan karang taruna adalah beberapa lokasi yang mengawali tren karaoke masal atau berjamaah ini.
Nilai jualnya adalah apalagi jika bukan nostalgia menyanyikan lagu-lagu lama yang sudah tidak pernah kita dengar lagi selain di ruangan karaoke dan terhindar dari rasa malu saat harus memegang mikropon sendirian di depan orang-orang. Selain Oomleo beberapa nahkoda dari bahtera karaoke akhirnya lahir, seperti Videostarr, Mayhem X.
Bahkan beberapa waktu lalu, video dimana puluhan orang berkaraoke lagu-lagu ost. Serial animasi era 90an sempat ramai bertebaran di jejaring Twitter. Karena tren tidak pernah datang sendirian, tren akan selalu diikuti dengan komersialisasinya. Dan dalam hal ini, orang-orang yang ingin menjadi Oomleo semakin menjamur, begitu juga tempat hiburan dan acara yang khusus menampilan penampil pertunjukan karaoke.
Satu yang mengganjal adalah, apakah orang-orang yang coba mengikuti jejak Oomleo dalam urusan karaoke ini bisa disebut sebagai musisi? Karena Oomleo ya musisi, dengan atau tanpa project Oomleo Berkaraokenya. Sedangkan lainnya? Apakah playlist atau lagu-lagu yang sedikit dimodifikasi tempo atau aransemennya dan disajikan tanpa vokal dari sang pembuat bisa disebut sebagai karya? Atau justru karyanya adalah ketikan lirik yang bisa copy-paste dari Google?
Silakan jawab dalam hati saja, atau coba jadikan pertanyaan pembuka untuk PDKT-an kamu saat ini. Terlepas dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, tren ini adalah tren yang menggembirakan bagi manusia-manusia yang akan merasa merdu suaranya ketika bernyanyi bersama-sama seperti saya.