olahraga

90 Persen Pengrov Minta Anindya Bakrie Kembali Pimpin PRSI

Oleh: Adi Wiyono Editor: Syarif Hasan Salampessy 10 May 2020 - 11:31 kbrn-pusat

KBRN, Jakarta : Rakernas PRSI tahun 2020 yang berakhir Sabtu (22/2/220) malam  di Jakarta telah menghasilkan berapa program tahun ini dan memberikan semangat bagi PB. PRSI maupun Pengurus Provinsi PRSI untuk menjadikan cabang olahraga aquatic nasional lebih baik k edepan.   

Wakil Ketua Umum PB.PRSI Bidang Organisasi Sarman Simanjorang kepada wartawan usai ditutup resmi pelaksanaan Rakernas PRSI di Ball Room Hotel Four Points Jakarta menyatakan, berapa rumusan dan program telah dihasilkan dalam rapat kerja selama dua hari ini yang akan dijalankan oleh PRSI selama tahun 2020. 

“Untuk Program yang pasti merupakan jangka pendek karena kepengurusan PB. PRSI secara hitungan tahun ini telah memasuki masa demisioner," ungkap Sarman.

Program kerja yang harus segera dilakukan adalah melakukan percepatan pembuatan data base baik untuk atlet maupun klub renang di seluruh Indonesia dan ini menjadi sangat penting untuk menopang pembinaan dimasa mendatang. 

“Data base akan dilakukan khususnya untuk mengurangi kesalahan administrasi mulai dari manipulasi usia atlet termasuk keanggotaan klub renang yang selama ini belum dilakukan secara baik," jelas Sarman.

Sedangkan dari sisi kepengurusan PB. PRSI yang akan masa baktinya akan berakhir tahun ini hampir 90 persen Pengprov yang hadir dalam rakernas sepakat meminta kembali Aninda Novyan Bakrie untuk tetap memimpin PRSI untuk periode sebelumnya.

“Pengprov PRSI melihat selama periode empat tahun belakangan pembinaan aquatic ditanah air telah berjalan sangat baik dengan dibarengi prestasi membanggakan dan mereka melihat Anindya Bakrie layak untuk terpilih kembali,” tambah Sarman.

Mengenai masa bakti kepengurusan PB. PRSI sendiri akan berakhir bulan Oktober mendatang, namun dalam rapat kerja nasional disepakati Musyarawarah Nasional PRSI digelar awal tahun depan karena masih adanya berapa program yang harus diselesaikan di tahun 2020.  Program itu diantaranya adalah pelaksaan PON 2020 di Papua termasuk juga menyiapkan atlet renang Indonesia untuk mengejar tiket ke arena Olimpiade 2020 di Tokyo Jepang.

"Kami fokus urusan pelatnas Olimpiade dan PON. Persiapan PON, sarana dan prasarananya sudah siap hampir 80 persen di Stadion Akuatik, Papua Bangkit," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PRSI, Wisnu Wardhana.

Soal pelatnas renang untuk Olimpiade, Wisnu mengaku memang belum dimulai, bahkan proposalnya pun belum dikirimkan kepada Kemenpora untuk diverifikasi lebih lanjut. Namun ia mengatakan, usulan anggaran pelatnas Olimpiade 2020 sudah ditentukan, yaitu sebesar Rp5 miliar hingga Rp6 miliar. Dana tersebut akan dipakai untuk program pelatnas Olimpiade Tokyo untuk lima atlet renang.

Lima atlet yang diusulkan dalam program pelatnas, masing-masing I Gede Siman Sudartawa, Farrel Armandio Tangkas, Aflah Fadlan Prawira, Triadi Fauzi, dan Azzahra Permatahani. Diharapkan bulan ini telah mendapat persetujuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kemenpora.

"Kalau proposal sudah diterima, akan ada atlet yang dikirimkan ke Virginia Tech, Amerika Serikat dan Prancis untuk mengikuti training camp," ujar Wisnu.

Sedangkan terkait kuota PON 2020 Papua, PB.  PRSI belum dapat menentukannya dan baru akan merilisnya satu hingga dua pekan ke depan, mengingat masih ada kuota sisa yang harus dibagi rata dan harus dikoordinasikan dengan KONI Pusat serta PB. PON.

Rapat Kerja Nasional, Rakernas PRSI tahun 2020 yang berlangsung sejak hari Jumat (21/2/2020) dihadiri 33 Pengurus Provinsi, Pengprov PRSI dibuka resmi Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali didampingi Ketua Umum PB. PRSI Anindya Novyan Bakrie.