KBRN:Ambon- Menjadikan anak anak sebagai agen perubahan dan menjadi duta lingkungan yang peduli akan lingkungan sekitar dari sampah, seiring dengan kondisi alam saat ini yang makin sekarat akibat sampah, Komunitas Green Moluccas dirikan sekolah alam khusus untuk anak-anak pemulung yang ada di TPA alias tempat pembuang akhir Toisapu.
Menurut Irene Sohilait selaku pendiri komunitas Green Moluccas , sekolah alam khusus untuk anak -anak pemulung di TPA Toisapu telah terbentuk sejak tahun 2015 lalu. Saat ini sekolah alam memiliki 123 siswa. Sekolah non formal itu terbagi atas kelas reguler, kelas minat dan kelas khusus yang diikuti setiap hari Senin -Jumat.
"Kalo kelas reguler itu setiap Senin, Selasa dan Rabu, kalo kelas minat di hari Kamis, lebih ke pengembangan minat anak. Hari Jumat ada kelas inspirasi dan permainan tradisional," jelas Irene, Senin (24/02/2020).
Tenaga pengajar yang mengabdi di Sekolah Alam berjumlah 12 orang, yang merupakan relawan komunitas Green Moluccas. Kurikulum yang diterapkan disekolah ini berbeda dengan yang berlaku di sekolah foramal, dimana kurikulum yang berlaku di sekolah alam adalah mentosari yang berdasar pada tiga jenis pendidikan yaitu pendidikan Kebencanaan, Lingkungan hidup dan pendidikan Pola Hidup yang Sehat.
"Tujuan kami adalah bagaimana anak anak menjadi kader kader lingkungan ke depan, jadi agen perubahan supaya bisa menjdi duta lingkungan,"tutupnya.
