Kuliner

15 Tim Ikuti Perlombaan Masak Lempah Kuning

Oleh: Irwan Aulia Rachman Editor: Lalang Gumilang 30 Jun 2024 - 17:00 Sungailiat

KBRN, Sungailiat: 15 tim peserta mengikuti perlombaan masak lempah kuning dalam kegiatan Matras Adat Budaya Festival (MADA Fest) 2024 yang diselenggarakan oleh Komunitas Rumah Kreasi Matras (Rukem) di Pantai Matras, Sungailiat, Minggu (30/6/2024).

Ketua Panitia MADA Fest 2024 Teguh Riyanda mengatakan, perlombaan ini diikuti oleh tim peserta yang terdiri dari masyarakat umum, yang tak hanya berasal dari Sungailiat tetapi ada tim peserta yang berasal dari Pangkalpinang, Belinyu, bahkan dari Toboali, Bangka Selatan.

Setiap tim diberi waktu dua jam untuk menyiapkan dan memasak lempah kuning, hidangan khas Bangka yang terkenal dengan cita rasa asam pedas yang segar dari campuran bumbu kunyit, lengkuas, asam, terasi dan bumbu lainnya dengan bahan baku ikan segar.

“Lempah kuning itu setiap tim ada 2 orang peserta dan mereka membawa bahan baku ikan dan bumbu-bumbu sendiri serta perlengkapan masak, jadi panitia hanya menyediakan tempat untuk perlombaan,” jelas Teguh Riyandi.

Penjurian dilakukan oleh tiga juri yang kompeten, yakni Pokja PKK Kabupaten Bangka, juri dari pelaku restoran lempah kuning, dan Miss Culinary Tourism Indonesia 2023 Adilah Salsabila.

Sedangkan untuk kriteria penilaian mencakup cita rasa, kebersihan dan kerapian dalam memasak, penyajian dan dilarang menggunakan penyedap rasa. 

Dijelaskan Teguh Riyanda mengatakan, perlombaan memasak lempah kuning karena merupakan hidangan tradisional khas Bangka Belitung yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda, yang penting untuk terus dilestarikan.

“Harapannya kami bisa mengenalkan lempah kuning kepada wisatawan di Pantai Matras. Pada saat musim liburan ini ada wisatawan atau pengunjung ingin mencicipi, karena saya lihat kalau weekend atau hi season atau libur sekolah itu banyak dari Sumatera dan Jakarta yang banyak datang ke Bangka,” ujarnya.

Dengan lomba memasak lempah kuning ini diharapkan kekayaan kuliner Bangka Belitung dapat semakin dikenal dan dihargai, serta menjadi pendorong masyarakat untuk terus melestarikan dan melestarikan warisan budaya.