wisata

Pariwisata Indonesia Kehilangan Pendapatan 500 Juta Dolar USD Per Bulan Akibat Coronavirus

Oleh: Editor: Syarif Hasan Salampessy 10 May 2020 - 11:31 kbrn-pusat

KBRN, Jakarta : Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kepada wartawan di Jakarta menjelaskan terkait dampak penyebaran wabah virus Corona, baik dampaknya secara global maupun terhadap Indonesia atau domestik.

Menurut Luhut, sektor industri pariwisata merupakan salah satu yang paling terdampak akibat wabah virus Corona. Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) sektor pariwisata diprediksi mengalami kerugian sebesar 500 juta Dolar Amerika (USD) per bulan.

“Laporan Bank Indonesia (BI) sektor pariwisata diprediksi kehilangan potensi pendapatan sebesar 500 juta USD karena terdampak wabah Coronavirus,” kata Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Kementrian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi di Jakarta, Selasa (25/2/2020).

“Suka tidak suka dampak Coronavirus juga berimbas atau berdampak pada perlambatan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, kemungkinan akan molor beberapa bulan dari jadwal,” jelasnya kepada wartawan dalam acara diskusi.

Luhut menjelaskan problem proyek pembangunan kereta cepat diantaranya masih adanya sejumlah pekerja asal China (Tiongkok) yang belum kembali ke Indonesia karena liburan Imlek dan karena Coronavirus.  Kendala lainnya menurut Luhut adalah terlambatnya pengiriman sebagian bahan baku atau material kereta cepat. 

Luhut mengatakan pemerintah sudah melakukan berbagai antisipasi termasuk diantaranya memantau laporan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

“Italia, Korsel dan Jepang sudah kena Coronavirus, nah dampaknya Coronavirus ke ekonomi kita itu juga besar” pungkas Luhut Binsar Pandjaitan.