KBRN, Magelang: Gedung bekas Markas Polres Magelang Kota yang merupakan bangunan cagar budaya, mulai 1 Juli 2024 dijadikan sebagai Museum Mosvia. Museum Mosvia tersebut sebagai sarana edukasi dan literasi bagi masyarakat tentang kepolisian dari masa ke masa.
“Museum Mosvia ini diharapkan bisa membikin hubungan yang lebih erat dan ramah kepada masyarakat. Karena, selama ini masyarakat menilai kantor polisi itu cenderung kaku,” kata Wakil Kepala Polres Magelang Kota, Kompol Budiyuwono Fajar Wisnugroho, Minggu (30/2024).
Fajar mengatakan, selain itu di gedung yang merupakan bekas Middelbare Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren (Mosvia/ sekolah pamong praja), masyarakat juga bisa mengetahui sejarah bangunan cagar budaya Kantor Polres Magelang Kota.
Menurutnya, ide pengalihan fungsi Markas Komando Polres Magelang Kota lama menjadi Museum Mosvia dirintis oleh Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang. Seiring dengan pembangunan kantor Polres Magelang Kota baru yang letaknya berada di belakang museum tersebut.
Ia menambahkan, dengan mengusung konsep “Museum Tumbuh, literasi dan artefa yang ada didalam museum tersebut masih terbatas. ”Museum Mosvia akan terus bergerak dan memberikan pelayanan informasi sejarah, selain juga mengedukasi dan menambah pengetahuan masyarakat,” kata Fajar.
Pegiat sejarah dari Komunitas Kota Toea Magelang, Bagus Prijana mengatakan, Museum Mosvia terdiri atas empat ruang tematik. Yakni, Ambtenaren(lini masa sekolah pamong praja bentukan Belanda.), Politie ( sejarah kepolisiansejak zaman Belanda hingga sekarang), Tuin van Java ( berisi tentang lini masa Kota Magelang) dan Onderwijs ( ruang pendidikan).
“Dari empat ruangan tersebut, baru dua ruang pertama yang sudah bisa dinikmati publik. Yakni, ruang Ambtenaren menjabarkan lini masa sekolah pamong praja bentukan Belanda dan ruangan Politie ( sejarah kepolisian dari masa ke masa),”katanya,
Di ruang Politie tersebut, pengunjung bisa melihat atefak yang pernah digunakan untuk tugas-tugas kepolisian, seperti borgol kuna , mesin ketik, dan alat-alat penyelidikan. Sedangkan, di dalam ruangan Ambtenaren terdapat sejarah berdirinya Mosvia dan juga sejumlah foto sejumlah pahlawan nasional dan tokoh nasional Indonesia yang pernah mengenyam pendidikan di sekolah tersebut.
Tokoh-tokoh nasionala dan pahlawan nasional yang pernah mengenyam pendidikan di Mosvia tersebut, yakni HOS Tjokroaminoto, Halim Perdana Kusuma, Bupati Magelang kelima , Danoesoegondo.Kemudian, Bupati Magelang keenam, Said Prawirosastro, Pahlawan nasional di era penjajahan Jepang,Suprijadi, tokoh pendidikan dan pemerintahan Indonesia , Selo Soemardjan dan lainnya. (wiedyas)