wisata

Putri Koster Apresiasi Kompetisi Bintang Pop Bali dan Puisi Dharma

Oleh: Anggi Ariasa Editor: Nugroho 10 May 2020 - 11:31 kbrn-pusat

KBRN, Singaraja : Ibu Gubernur Bali, Putri Suastini Koster yang juga sastrawan puisi mengapresiasi ajang pemilihan Bintang Pop Bali dan Apresiasi Budaya Puisi Dharma yang dilaksanakan RRI Singaraja, Selasa (25/2/2020) malam.

Usai melantunkan puisinya “Sumpah Kumbakarna” di Puri Seni Sasana Budaya pada Final Kompetisi Bintang Pop Bali dan Apresiasi Budaya Puisi Dharma, Ibu Putri Suastini Koster menyatakan, Kegiatan yang digelar RRI Singaraja sangat positif sebagai upaya menyalurkan minat dan bakat para remaja di Bali dan berharap RRI Singaraja memberikan ruang kepada remaja dengan melaksanakan kegiatan rutin seperti ini. Karena jika bakat dan minatnya tidak tersalurkan bisa salah arah.

“Nah ini sangat penting, anak-anak kalau tidak tersalur bakatnya, bakat-bakat yang terpendam bisa saja nanti salah arah, kan begitu. Tetapi kalau seperti RRI sudah memberikan tempat atau wadah untuk mengespresikan kemampuan mereka, semoga kelak mereka adalah menjadi masa depan kita sesuai dengan harapan kita bersama. Generasi yang cerdas, yang bertalenta, yang bisa menjaga di hari tua kita, dan juga Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap jaya,” ucap Putri Suastini Koster. 

Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Nyoman Sutjidra. Menurutnya kegiatan yang dilaksanakan RRI Singaraja merupakan hal luar biasa yang bisa menampung kreatifitas generasi muda.

“Ini adalah suatu ide kreatif dari RRI Singaraja, untuk memberikan ruang kepada anak-anak muda, talenta-talenta muda kita untuk melestarikan budayanya khususnya dalam bidang lagu pop Bali,” ungkap Wabup Sutjidra. 

Direktur Utama LPP RRI M. Rohanudin yang juga membawakan satu puisi berjudul “Indonesia adalah Saraswati” menyebutkan, RRI sebagai lembaga penyiaran publik berperan memberikan pencerahan kepada masyarakat. Tampilnya Ibu Gubernur  Putri Suastini Koster membacakan puisi menurut Rohanudin, menunjukkan bahwa Bali masih eksis dalam bidang sastra dan budaya. Sastrawan Bali Utara, Gede Artawan juga turut membawakan puisi berjudul “Kota Tanpa Puisi”.

“Istri Pak Gubernur Bali juga ikut membacakan puisi, ini sebuah kesungguhan sebenarnya ingin  menun jukkan kepada dunia, bahwa Bali ini memang betul-betul adalah sebuah globalisasi tentang sastra, seni dan sebagainya tempatnya di tempat ini, dan RRI menyiarkan langsung kegiatan ini, sebuah dukungan keberpihakan Radio Republik Indonesia terhadap perkembangan seni baca puisi, seni sastra dan seni-seni lain yang ada di Pulau Dewata Bali, terutama di Singaraja Buleleng ini. Ini kesungguhan yang sangat luar biasa bagi teman-teman RRI untuk dekat dengan masyarakatnya, karena semakin dekat dengan masyarakat dalam memberikan pencerahan, masyarakat semakin cerah, itulah Indonesia baru yang kita harapkan terus menerus,” tuturnya.

Pada Final Kompetisi Bintang Pop Bali dewan juri yang terdiri dari Dra. Dwi Hernuningsih, M.Si, Kadek Wirayuni S.Pd, M.Pd dan Putu Arya Suarnata, S.Pd menetapkan juara 1 kategori pria I Ketut Budiarta, juara 2 Putu Krisna Yuda Pratama dan juara 3 I Putu Angga Tangkas Pratama, kemudian harapan 1 Kade Angga Kukuh Setiawan dan juara harapan 2 Kadek Putra Aryawan.

Selanjutnya di kategori putri juara 1 diraih Kadek Febi Rustiana Dewi, juara 2 Made Sarika Rosika Haera dan juara 3 Ni Komang Ary Dharma Pertiwi yang juga ditetapkan sebagai peserta favorit. Sementara juara harapan 1 diraih Ni Putu Widda Ayudia Cahyaningsih dan juara harapan 2 Ni Wayan Diah Wiradnyani.