Iptek

Teknologi Stup Lebah Tanpa Sengat untuk Kesejahteraan Petani

Oleh: Syaiful Malik Editor: Ika Fatmawati 30 Jun 2024 - 19:17 Makassar

KBRN Makassar : Program Kiprah Indonesia Rabu (5/6/2024) menghadirkan diskusi menarik mengenai teknologi stup atau kotak lebah tanpa sengat jenis Trigona SP. Dalam siaran tersebut, berkesempatan berbincang dengan Paimin, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Insan Karya Sejati, yang telah banyak berinovasi dalam budidaya lebah tanpa sengat.

"Pendengar RRI Makassar. Saya Paimin, Ketua KTH Insan Karya Sejati. Lebah tanpa sengat Trigona SP ini sudah dikenal sejak tahun 2009, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan. Keunikan lebah ini terletak pada kemampuan produksinya yang tidak kalah dengan lebah-lebah impor. Kami di Insan Karya Sejati fokus pada tiga produk utama dari lebah Trigona: madu, propolis, dan pollen," ungkap Paimin saat memperkenalkan dirinya di program Kiprah Indonesia

Paimin menjelaskan bahwa madu dari lebah Trigona memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis lebah lainnya karena ukuran tubuhnya yang kecil memungkinkan lebah Trigona untuk mengakses nektar dari bunga-bunga kecil. Selain itu, propolis yang dihasilkan oleh lebah Trigona juga memiliki kualitas yang sangat baik dan telah melalui berbagai penelitian yang membuktikan manfaat kesehatannya.

"Dulunya, kami mengambil sarang lebah langsung dari alam, namun cara ini dapat merusak habitatnya. Oleh karena itu, kami mulai membuat kotak-kotak stup untuk budidaya lebah secara efektif. Kami terus berinovasi untuk menemukan kotak stup yang ideal. Dengan teknologi stup ini, kami dapat memanen madu dan propolis tanpa menunggu musim tertentu, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar kapan saja," jelas Paimin lebih lanjut mengenai metode budidaya lebah tanpa sengat.

Paimin juga mengungkapkan bahwa teknologi stup yang digunakan oleh KTH Insan Karya Sejati telah terbukti meningkatkan kuantitas dan kualitas produk lebah Trigona. Inovasi ini juga membantu menjaga kelestarian lingkungan karena tidak merusak habitat lebah di alam liar. Selain itu, Paimin menekankan pentingnya kerja sama dengan pemerintah dan pihak terkait untuk terus mendukung para petani dalam mengembangkan budidaya lebah tanpa sengat.

"Kami selalu melakukan upgrade kerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menemukan kotak stup yang paling pas untuk budidaya lebah Trigona. Inovasi ini sangat luar biasa karena memungkinkan kami memanen kapan saja sesuai permintaan pasar. Selain itu, kami berharap pemerintah terus memberikan perhatian dan dukungan kepada kelompok tani hutan agar dapat terus berkembang dan menjaga kelestarian hutan," tambah Paimin.

Melalui program Kiprah Indonesia, Paimin juga menyampaikan harapannya agar lebih banyak petani yang tertarik untuk bergabung dan belajar mengenai budidaya lebah tanpa sengat. Dengan demikian, kesejahteraan petani dapat meningkat, dan lingkungan pun terjaga dengan baik.

"Kami berharap lebih banyak petani yang mau belajar dan bekerja sama dengan kelompok tani hutan. Budidaya lebah tanpa sengat ini tidak hanya menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga membantu menjaga kelestarian hutan. Dengan bantuan dan perhatian dari pemerintah, kami yakin budidaya ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," pungkas Paimin.

Program Kiprah Indonesia kali ini memberikan wawasan yang berharga mengenai teknologi stup lebah tanpa sengat dan manfaatnya bagi kesejahteraan petani serta pelestarian lingkungan. Semoga inovasi ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.