KBRN, Mahulu: Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Mahakam Ulu Kalimantan Timur mengakui bahwa hingga saat ini masih banyak kendala yang dihadapi dalam mewujudkan Pemilihan Umum (Pemilu) yang bersih di daerah tersebut.
Anggota Komisioner Bawaslu Mahulu bidangi Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Leonder Awang Ajaat mengatakan, Bawaslu memang sudah memetakan titik-titik kerawanan di semua kecamatan. Namun hal itu masih dihadapkan dengan sejumlah kendala, terutama aksesibilitas yang sulit dijangkau.
“Tempat rawan itu relatif tidak terjangkau oleh alat komunikasi sehingga orang tidak banyak memantau ke situ. Informasi keluar maupun masuk susah orang jangkau, apalagi dengan kondisi geografis di Mahulu ini, high cost-nya, mahal. Seperti yang paling jauh itu di Long Apari,” katanya, Jumat (14/6/2024).
Tempat – tempat rawan atau yang diduga kerap terjadi pelanggaran Pemilu biasanya berada di wilayah yang sulit terjangkau.
“Tempat rawan itu relatif tidak terjangkau oleh alat komunikasi sehingga orang tidak banyak memantau ke situ. Informasi keluar maupun masuk susah orang jangkau, apalagi dengan kondisi geografis di Mahulu ini, high cost-nya, mahal. Seperti yang paling jauh itu di Long Apari,” katanya.
Kemudian dia juga menjelaskan, Bawaslu Mahulu juga masih sulit untuk menindak tegas pada setiap dugaan praktik pelanggaran yang terjadi, terutama dugaan praktik politik uang. Sebab, masyarakat enggan untuk melapor, dan bahkan justru mengandalkan temuan para pengawas Pemilu