KBRN, Kendari: Tantrum atau dalam istilah psikologi disebut sebagai “temper tantrum” diartikan sebagai perilaku marah pada anak-anak, biasanya terjadi pada usia pra sekolah (1 – 4 tahun), yang ditandai dengan kemarahan seorang anak dan diekspresikan melalui perilaku negatif seperti berteriak, menendang, tidur di lantai, ataupun perilaku destruktif lainnya.
Menurut Agus Fitria, S. Psi, Psikolog ada beberapa cara untuk mengatasi tantrum pada anak, yaitu :
1. Bersikap tenang
Hal pertama yang perlu Bunda lakukan adalah tetap bersikap tenang. Cobalah untuk mengajak Si Kecil berdiskusi dan ajak ia ke tempat yang lebih sepi guna menenangkan emosinya.
2. Cari tahu penyebab tantrum
Coba tanyakan kepadanya mengapa ia menangis atau marah di tempat yang sepi dan tenang. Bisa saja ia lapar atau mengantuk karena lelah diajak berpergian.
3. Alihkan perhatian anak
Cobalah untuk mengalihkan perhatian anak, misalnya dengan memberikan mainan yang sudah lama tidak dimainkan atau mengajaknya bercerita tentang buku yang ia sukai. Cara ini bisa membuat Si Kecil tenang dan tidak rewel lagi.
4. Berikan makanan atau minuman tertentu
Untuk mencukupi kebutuhan prebiotik Si Kecil, Bunda juga bisa memberikan susu yang mengandung serat. Serat yang cukup pada anak tidak hanya bisa melancarkan pencernaan dan melindunginya dari sembelit, tetapi juga terbukti bisa meningkatkan produksi hormon serotonin.
Hormon ini berperan penting dalam mengatur suasana hati sehingga Si Kecil bisa lebih tenang, tidak tantrum lagi, serta bisa fokus bermain dan belajar, Bun.
5. Hindari untuk memukul anak
Saat si kecil mengalami tantrum, hindari untuk memukul atau mencubitnya. Sebagai gantinya, Bunda bisa memeluk atau mencium Si Kecil untuk menenangkan emosinya.
Tidak hanya bisa menenangkan, pelukan dan ciuman juga bisa menjadi cara untuk menunjukkan bahwa Bunda benar-benar peduli pada anak, memberikan rasa aman, dan mencintainya.