tanggap-bencana

Banjir Karawang Belum Surut, Ribuan Jiwa Mengungsi

Oleh: Denisa Tristianty Editor: 10 May 2020 - 11:31 kbrn-pusat

KBRN, Jakarta : Banjir masih mengancam puluhan ribu jiwa penduduk di Bekasi, Tangerang, dan Karawang-Jawa Barat. Bahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, jumlah pengungsi terbanyak berada di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

"Jumlah pengungsi 6.871 kepala keluarga (KK) atau 23.089 jiwa. Terbanyak, pengungsi di Karawang, ada 9.770 jiwa atau 3.111 KK," kata Kapudatin BNPB, Agus Wibowo di Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Agus mengatakan, hingga pukul 20.00 WIB malam ini, belum ada data pemutakhiran dari BPBD DKI Jakarta. Walaupun banjir juga merendam lima kota administrasi Jakarta, sejak Senin (24/2/2020) karena curah hujan tinggi.

Kabupaten Karawang, menurut catatan BNPB, jumlah titik banjir berada di 16 kecamatan. Itu terdiri dari 42 kelurahan dan desa.

"Ketinggian air di Karawang, 250 Cm dan belum surut," pungkasnya.

Seperti diberitakan RRI sebelumnya, akibat banjir, para petani Karawang juga dipastikan tidak akan menuai hasil bagus, karena ribuan hektar sawah dan tanaman lainnya terancam gagal panen.

Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari kepada Pro3 RRI mengatakan, banjir yang terjadi di Kabupaten Karawang tidak hanya mengancam penduduk, namun juga sektor pangan.

"Banjir Karawang itu bukan hanya mengancam rumah, dan melahirkan 40 ribu lebih jiwa yang mengungsi hari ini, dikumpulkan di 14 kantor kecamatan terdekat. Tapi lebih dari itu, ada ribuan hektar sawah yang terendam," ungkap Ahmad kepada RRI, Rabu (26/2/2020).

BACA JUGA: Banjir Karawang : Wakil Bupati Pastikan Panen Tahun Ini Petani Gigit Jari

Sebabnya kata Ahmad, dapat dipastikan pada musim panen tahun ini para petani di Karawang akan mengalami gagal panen. Jikapun dapat dipanen, hasil panen tentu akan sangat buruk.

"Maka otomatis Karawang yang notabene sebagai Kota Pangan ini, sebagai lumbung pangan nasional, mungkin di musim panen tahun ini menjadi terancam panennya. Dipastikan terancam gagal panen, karena semua itu terendam dan pasti tanaman padi itu akan buruk gitu," jelasnya.

Ahmad menyebut, banjir di Karawang diakibatkan meluapnya empat sungai yang mengalir di Karawang yakni Sungai Citarum, Sungai Cibeet, Sungai Cikaranggelam dan Sungai Cilamaya.

"Kondisi malam ini, 14 kecamatan di beberapa desa semua masih terendam. Karena memang aliran sungai yang mengalir dari hulu ini cukup deras sekali," pungkasnya.