ekonomi

Virus Corona Berkepanjangan, Mulai Ganggu Ekspor-Impor Tekstil

Oleh: Mulato Isha'an Editor: Heri Firmansyah 10 May 2020 - 11:31 kbrn-pusat
KBRN, Surakarta : Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah kini telah merasakan dampak merebaknya virus corono. Tidak saja dalam hal mendatangkan bahan baku, namun juga mengekspor produksi tekstil ke China. 

Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah Lilik Setyawan menyampaikan, selama ini Cina menjadi salah satu tujuan ekspor garmen dari Indonesia. Selain itu juga mendatangkan bahan dari negara tersebut.

"Bahan baku cotton atau kapas terbaik dar negara yang memiliki iklim empat musim, kapas dapat tumbuh dengan bagus. Seperti India, Cina, Bangladesh, Pakistan dan Amerika," beber Lilik Rabu (26/2/2020). 

Diakui Lilik, penghasil cotton terbaik saat ini masih Amerika Serikat dengan stok yang melimpah, disisi lain Amerika tidak memiliki industri tekstil yang besar. Dengan demikian, ketergantungan Indonesia terhadap kebutuhan kapas beralih dari Cina ke Amerika. Bahkan diperkirakan akan semakin meningkat. 

"Apalagi saat ini Cina saat ini sedang shutdown akibat merebaknya virus Corona," ucapnya.

Kondisi ini memaksa mata rantai dengan negeri tirai bambu menjadi terputus. Namun yang menjadi problem adalah Cina menjadi salah satu tujuan ekspor  terbesar Indonesia, sehingga ekspor tekstil Indonesia menjadi berkurang.

“Ini membuka mata kita semua bahwa tidak bisa terus bergantung dengan Cina. Padahal kita selama ini sudah melakukan serangan balik ekspor ke Cina," ujarnya.

Pihaknya memprediksi kasus seperti virus Corona suatu saat akan kembali terjadi lagi. Saat ini, ketergantungan kapas dengan Cina sudah mulai minim sekali.

Menurut Lilik, Cina dan India, saat ini mulai menerapkan kebijakan tidak menjual produk bahan mentah ke Indoneia. Cina dan India saat ini merupakan negara dengan penduduk terbesar di dunia, sehingga pemerintahnya sedapat mungkin menyediakan lapangan pekerjaan. 

"Mau tak mau ya bersinggungan dengan industrialisasi."

Terpisah, Program Representative Indonesia Cotton Council International (CCI), Dr Anh Dung (Andy) Do menyampaikan keberadaan virus corona sedikit banyak berdampak terhadap perdagangan cotton USA. Jika terjadi penutupan bandara berkelanjutan akan berdampak industri.

"Kau orang takut dan tidak pergi ke mana mana, untuk membeli barang barang, tentunya akan sangat berdampak," tandasnya.